LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Posko Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru resmi ditutup setelah beroperasi selama 19 hari, dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Penutupan ini dilakukan bersama seluruh pihak terkait guna mengevaluasi kinerja operasional selama periode liburan puncak tersebut.
Selama periode ini, tercatat data operasional yang signifikan, yakni 1.153 pergerakan pesawat, 176.815 penumpang, dan volume kargo mencapai 988 ton.
“Jika dibandingkan dengan periode Angkutan Nataru 2023/2024, pergerakan pesawat mengalami penurunan sebesar 6% dari 1.223 penerbangan. Namun, jumlah penumpang meningkat 8% dari 163.984 orang, sementara volume kargo naik signifikan hingga 54% dari 642 ton,” ujar General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, pada Selasa 7 Januari 2025.
Radityo juga menyampaikan bahwa puncak arus mudik terjadi pada H-4 Natal, tepatnya 21 Desember 2024, dengan catatan 64 pergerakan pesawat dan 11.276 penumpang.
Puncak arus balik di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru tercatat pada H+5 Tahun Baru, tepatnya 5 Januari 2025, dengan 68 pergerakan pesawat dan 11.231 penumpang.
“Operasional berjalan lancar meskipun sempat terjadi gangguan akibat cuaca buruk dan kendala teknis pada 18 dan 29 Desember 2024. Namun, kendala tersebut berhasil diatasi sesuai regulasi PM 89 Tahun 2015 tentang Delay Management,” ujar General Manager Bandara SSK II, Radityo Ari Purwoko.
Radityo juga memaparkan capaian Bandara SSK II sepanjang tahun 2024.
“Pergerakan pesawat tercatat sebanyak 22.715 penerbangan, turun 2% dibanding tahun 2023. Namun, jumlah penumpang tumbuh 6,6% dengan total 2.936.509 orang, dan volume kargo meningkat signifikan hingga 31%, mencapai 20.309 ton,” jelasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan Posko Angkutan Nataru tahun ini. “Kolaborasi yang solid dengan semua pihak di Bandara SSK II mempermudah pengambilan keputusan operasional dan memastikan kelancaran pelayanan,” katanya.
Radityo menambahkan bahwa penerapan standar operasional prosedur (SOP) selama periode angkutan berjalan sesuai ketentuan.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada seluruh pengguna jasa bandara,” pungkasnya.
Penutupan Posko Angkutan Nataru ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat pelayanan bandara serta meningkatkan sinergi antar-stakeholder demi operasional yang lebih baik di masa mendatang.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim