Oleh: Rizki Ramadan
BAHASA Indonesia, sebagai perekat persatuan bangsa, terus berevolusi seiring perkembangan zaman. Di era digital yang serba cepat ini, bahasa kita dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial, platform digital, dan dunia maya lainnya semakin meluas. Namun, di sisi lain, kita juga menyaksikan kemunculan bahasa-bahasa baru, seperti bahasa gaul dan singkatan, yang terkadang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
A. Peluang:
Media Sosial
Media sosial menjadi wadah bagi kreativitas bahasa, namun juga perlu diimbangi dengan penggunaan bahasa yang santun dan sesuai dengan kaidah.
Konten Digital
Bahasa Indonesia punya potensi besar untuk menghasilkan konten digital yang berkualitas dan diminati masyarakat global.
Teknologi
Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dapat membantu pelestarian dan pengembangan bahasa Indonesia.
B. Tantangan:
Bahasa Gaul
Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat mengaburkan makna dan mengurangi kekayaan kosakata bahasa Indonesia.
Bahasa Asing
Pengaruh bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin kuat dan mengancam keberadaan bahasa Indonesia.
Literasi Digital
Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi, sehingga kesenjangan digital dapat mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia.
Dalam era digital, bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis. Untuk menjaga kelestarian dan mengembangkan bahasa kita, kita perlu:
- Meningkatkan literasi digital: Memastikan masyarakat memiliki kemampuan literasi digital yang baik agar dapat memanfaatkan teknologi secara bijak.
- Memperkuat pengajaran bahasa Indonesia: Mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tinggi, pengajaran bahasa Indonesia harus lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.
- Memanfaatkan teknologi: Menggunakan teknologi untuk memperkaya kosakata, memperbaiki tata bahasa, dan menciptakan konten kreatif berbahasa Indonesia.
- Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia: Melalui kampanye dan edukasi, kita perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan bahasa Indonesia. ***
*) Penulis adalah mahasiswa S1 Akutansi ITBHAS Bukittinggi