LAMANRIAU.COM – Diabetes dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi tidak hanya pada pria tetapi juga pada wanita. Ini juga bisa menyebabkan gangguan hormonal yang pada gilirannya memicu implantasi atau juga pembuahan tertunda (gagal).
Baca : Mencegah Kehamilan Saat Rutinitas Hubungan Intim
Dari tulisan Halodoc.com, diabetes juga dikaitkan dengan kualitas sperma dan embrio yang buruk, dan kerusakan DNA (mutasi dan delesi genetik). Itulah sebabnya, jika pasangan sedang merencanakan kehamilan, alangkah baiknya untuk memeriksakan kesehatan terlebih lagi menghindar dari obesitas yang bisa berdampak pada diabetes.
Diabetes Dapat Menurunkan Libido dan Memicu Infeksi
Glukosa adalah sumber energi yang penting bagi tubuh. Biasanya, kebutuhan glukosa dan kadar glukosa darah diatur dengan baik oleh insulin, hormon penyerap glukosa yang produksi oleh pankreas.
Ketika glukosa terkelola sesuai dengan fungsinya, kadar glukosa dalam tubuh tubuh berada dalam kisaran aman. Jika tidak, besar kemungkinan orang yang kadar glukosanya tidak normal akan mengalami gejala gangguan toleransi glukosa atau diabetes.
Kelebihan gula adalah suatu kondisi yang mana pankreas tidak membuat cukup insulin (diabetes tipe I). Jika pankreas sama sekali tidak membuat insulin atau produksi insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya maka orang tersebut mengidap diabetes tipe 2.
Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan menstruasi, perubahan dalam ritme menstruasi, dan berpengaruh pada keberhasilan kehamilan. Bagaimana bisa menyebabkan kesulitan kehamilan? Diabetes pada perempuan bisa memicu beberapa kondisi berikut ini:
1. Infeksi Urogenital
Perempuan yang mengalami penyakit ini lebih rentan terhadap infeksi dan kerusakan pada organ reproduksi, terutama saluran tuba.
2. Komplikasi Kehamilan
Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin. Peningkatan glukosa darah dan nutrisi yang berlebihan untuk pertumbuhan janin mengakibatkan makrosomia (sindrom bayi besar).
3. Penurunan Libido
Kelelahan, depresi, dan kecemasan yang dialami kebanyakan perempuan dengan diabetes bisa memicu penurunan hasrat seksual. Kemudian, karena pelumasan vagina yang kurang pada pengidap membuatnya mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Sama halnya pada perempuan, diabetes berpengaruh pada kesuburan laki-laki. Pada laki-laki dapat memicu disfungsi seksual. Hal ini mengurangi kemampuan untuk mempertahankan ereksi pada laki-laki sehingga menyebabkan infertilitas.
Selain itu, laki-laki yang mengidap diabetes juga mengalami penurunan libido. Kurangnya glukosa (satu-satunya sumber energi untuk otak) pada area tertentu dalam otak bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan kurangnya dorongan seksual pada laki-laki.
Diabetes tipe 1 dapat meningkatkan risiko kerusakan DNA sperma, kerusakan nuklir, mitokondria yang dapat mengganggu kemampuan reproduksi pada laki-laki. Sedangkan tipe 2 bisa memicu konsentrasi sperma yang buruk dalam air mani, motilitas, serta kerusakan struktural pada sperma dan DNA-nya.
Dalam hal masalah kesuburan, risiko ini dapat kurangi melalui kontrol kadar glukosa darah yang baik dan mengelola berat badan. Beberapa masalah terkait kesuburan bisa karenakan oleh tingkat stres yang tinggi.
Jika kamu mengalami situasi yang demikian, alangkah baiknya untuk menghindari stres dan melakukan teknik stress release. Olahraga selalu menjadi rekomendasi yang baik untuk manajemen berat badan ideal dan pengelolaan stres. ***