Riau  

Mess DPRD Riau Tidak Terawat, Pemprov Lalai Jaga Aset Daerah

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Bangunan mess DPRD Riau di Jalan Thamrin Gang Thamrin II Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail merupakan salah satu aset Pemprov yang termanfaatkan dengan baik. Hal itu menunjukkan Pemprov Riau melalui dinas terkait tidak mampu mengelola aset dengan dengan baik.

Demikian diungkapkan anggota Komisi III DPRD Riau, Marwan Yohanis, Selasa (27/3). Menurut Marwan, Pemprov Riau harus mencatat dan merawat seluruh aset miliknya.

“Semua aset itu harus tercatat. Semua yang tercatat harus ada barangnya. Semua yang ada barangnya harus terawat. Kepada pemprov, kan sudah sering disampaikan, apakah dalam hearing namanya, ataupun lainnya,” ungkap Marwan.

Setakat ini, sebut Politisi Partai Gerindra itu, tidak hanya aset mess itu saja yang terbengkalai. Menurutnya, sangat banyak aset yang mengalami hal yang sama.

“Tidak hanya itu saja. Misalnya aset di Bagansiapiapi yang sudah menjadi sarang hantu. Itu juga tidak terawat,” sebut Marwan.

Seharusnya, lanjut dia, aset itu bisa dimanfaatkan dengan baik. Jika tidak dilakukan, menunjukkan ketidakmampuan Pemprov Riau dalam menjaga dan merawat aset miliknya.

“Aset-aset yang ada itu harus kita manfaatkan dengan baik. Jika tidak dimanfaatkan, Pemprov tidak punya kemampuan untuk hal yang demikian. Pegawainya begitu banyak, orang-orang yang ditugaskan begitu banyak, masa ngurus aset tak bisa,” kesal Marwan.

Terpisah, anggota Komisi III DPRD Riau, Musyaffak Asikin, mengatakan Pemprov Riau melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau harus memiliki perencanaan yang baik dalam pemanfaatan aset.

“BPKAD harus buat perencanaan bagaimana aset itu dimanfaatkan. Pemanfaatannya itu nanti akan menjadi salah satu pendapatan daerah. Walaupun kecil kan lumayan menjadi sumber PAD,” tambahnya.

Untuk diketahui, salah satu aset Pemprov Riau, yaitu mess DPRD Riau terbiar kosong tak terawat sekian lama. Selain meresahkan kondisi tersebut juga membuat prihatin warga sekitar, sebab di sekeliling bangunan kini sudah ditumbuhi semak belukar mengundang binatang buas membuat sarang.

“Sekitar empat tahun sudah rumah itu dibiarkan kosong. Bisa lihat sendiri, semak belukar sudah tumbuh tinggi tak dirawat. Semua tujuh unit, tapi yang bagian depan ada yang menghuni. Tinggallah enam lagi terbiar tak jelas,” kata Umi, warga sekitar.

Selayaknya, kondisi itu tidak terjadi jika pemerintah melalui instansi terkait mau meminjam pakaikan bangunan kepada warga sekitar yang belum punya rumah. Tapi harapan itu hanya sia-sia sebab beberapa kali usulan disampaikan tak kunjung direspon baik.

“Kan lebih baik dipinjam pakaikan saja ke warga, jadi bisa dirawat. Tidak seperti sekarang, macam rumah hantu. Semua barang-barang yang ada dalam rumah itu sudah hilang tak satupun bersisa. Dulu di dalam mess itu ada lemari tempat tidur, AC, gorden dan lainnnya,” jelas Umi.

Sementara itu, Ketua RW I, Muzerman, membenarkan mess tersebut sudah kosong tak terawat sekitar empat tahun lalu. Sehingga wajar kalau warga menyebut mess seperti rumah hantu.

“Upaya meminta bangunan agar bisa dipinjampakaikan untuk kegiatan bermanfaat sudah dilakukan, tapi selalu ditolak. Padahal warga sekitar sudah merasa resah sejak lama dengan kondisi demikian,” katanya. (rul)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *