Tokoh Minang Minta Napi Teroris Abu Ibrahim Dimakamkan di Pekanbaru

LAMANRIAU.COM, PADANG – Warga Nagari Malai Limo Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat keberatan bila jenazah Beny Syamsu Trisno alias Abu Ibrahim, napi teroris (napiter) yang tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Selasa (8/5) lalu, dimakamkan di kampung halamannya.

Bersama tokoh adat, warga minta keluarga memakamkan jenazah Beny di tempat tinggalnya terakhir. Meski lahir di Padang Pariaman, Beny diketahui dibawa orangtuanya merantau ke Pekanbaru, sejak 1998 silam.

Padahal sejak Kamis (10/5) pagi, keluarga Beny termasuk istri, anak, dan anggota keluarga lainnya sudah berkumpul di rumah yang kini ditinggali bibinya di Nagari Malai Limo Suku Timur.

Keluarga berniat memakamkan jenazah Beny di kampung kelahirannya. Mendengar rencana pemakaman jenazah napiter tersebut, Wali Nagari kemudian melakukan dialog dengan pihak keluarga bersama ninik mamak, Wali Nagari Induk, Kerapatan Adat Nagari (KAN), dan Polsek setempat. Hasilnya, disepakati Beny tidak jadi dimakamkan di Nagari Malai Limo Suku Timur.

“Kami bukan menolak, namun dengan pertimbangan tadi. Dengan berat hati, keluarga menerima pemakaman tidak di sini. Kami minta makamkanlah di tempat lain,” jelas Wali Nagari Malai Limo Suku Timur, Buyung Intan, di rumahnya, Kamis (10/5).

Buyung menceritakan, sejak meninggalkan kampung halaman pada dua dekade lalu, masyarakat di desanya tak pernah lagi menjalin komunikasi dengan Beny. Begitu juga dengan kasus terorisme yang menimpa Beny, masyarakat desa juga tak tahu menahu.

Buyung mengatakan, dia baru tahu Beny tewas setelah melihat pemberitaan di televisi. Pihak keluarga yang berada di Nagari Malai Limo Suku Timur pun awalnya mencoba menyembunyikan status hukum Beny sebagai seorang narapidana kasus terorisme.

Saat meminta izin pemakaman, awalnya keluarga memberi tahu bahwa ada anggota keluarga yang meninggal karena kecelakaan di Jakarta dan menunggu untuk dipulangkan.

“Nah, ternyata berita-berita kami sudah dengar. Meski sejak awal kami tak tahu pasti dia orang sini. Saat kami datangi rumah korban, rencana dari Jakarta mau di bawa ke sini,” jelas dia.

Buyung menambahkan bentuk keberatan disampaikannya bukan penolakan tanpa alasan. Menurutnya, dengan status Beny yang cukup rumit, ditambah dengan data kependudukan yang tidak menunjukkan Beny warga nagari setempat, maka menurutnya lebih bijak bila Beny tidak dimakamkan di nagari yang ia pimpin.

Saat ini, jenazah Beny masih berada di kamar jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Beny diketahui adalah anggota jaringan Jamaah Ansor Daulah (JAD). Beny dikenal sebagai aktor yang berencana menyerang sejumlah kantor kepolisian di Pekanbaru. (rol)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *