Kegiatan layanan penukaran uang di Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau.
LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan telah menyiapkan uang tunai hingga Rp 5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah.
“Total kebutuhan selama Ramadan Rp5 triliun, termasuk kebutuhan perbankan,” kata Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau, Murdianto, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan penyediaan uang kartal pada tahun ini meningkat Rp300 miliar dibanding tahun lalu yang mencapai Rp4,7 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menukarkan uang kertas baru, lanjutnya, BI telah menggelar penukaran uang bersama sejak 9 Mei 2019 lalu di Kota Pekanbaru.
“Perkiraan penukaran uang oleh masyarakat langsung, baik melalui kas keliling atau penukaran bersama mencapai Rp25 miliar,” katanya.
Pada 9 Mei 2019 penukaran uang kertas baru dapat dilakukan di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru. Penukaran dilaksanakan oleh Bank Mandiri dan BNI.
Kemudian pada 13 Mei 2019 juga akan digelar penukaran uang di Pasar Sail Pekanbaru, yang dilaksanakan oleh BRI dan Bank Riau Kepri. Selain itu ada penukaran bersama di halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru pada tanggal 20-25 Mei 2019.
“Untuk jam penukaran dimulai dari pukul 9.00 WIB sampai 12.00 WIB setiap jadwalnnya,” ungkap Murdianto.
Selain itu, ia mengatakan, BI Riau juga mempersiapkan kas keliling luar kota. Hal ini dilakukan guna memperdekat jangkauan masyarakat yang ingin menukar uang kertas lama dengan uang kertas baru.
Untuk kas keliling ini dimulai tanggal 7-10 Mei 2019 di Bengkalis dan 14-17 Mei 2019 di Rokan Hilir. “BI tahun ini tidak melayani penukaran di kantor karena kita fokuskan ke bank dan penukaran bersama di halaman kantor gubernur. Penukaran untuk semua nominal,” terangnya.
Ia mengakui kalau dari beberapa tahun terakhir, animo masyarakat dalam menukar uang baru sangat tinggi. Bahkan pihak BI Riau harus membatasi jumlah penukar per hari, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal.
“Tahun ini kita perluas, baik dari segi lokasi maupun periode penukaran uang juga lebih lama. Bahkan di kantor Gubernur kita buka layanan sampai enam hari, tahun sebelumnya cuma empat hari,” katanya. (tpc)