LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau melalui Badan Kepegawai Daerah (BKD) dinilai lemah dalam hal lobi ke Pusat.
Hal ini terlihat dari minimnya jatah CPNS yang diberikan kepada Pemprov Riau yakni sebanyak 279 formasi. Padahal Pemprov Riau mengusulkan sebanyak 518 formasi.
“BKD harus jemput bola. Jangan hanya menunggu dan jangan hanya berdiam diri saja,” ujar Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar, Minggu (20/10/2019).
Politis Partai Demokrat ini menilai jika lobi-lobi Pemprov Riau ke Pusat berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin jatah kuota CPNS tahun ini bisa lebih banyak.
“Harus dilakukan lobi-lobi, daerah lain dapat 500, kita kok cuma 200. Daerah lain bisa dapat 1.000 kita kok dapat 300. Harus ada ada upaya jemput bola dan bekerja dengan sungguh-sungguh, tutur Auzar.
Pemprov Riau bisa memberikan penjelasan dan kelngkapan berkas terkait kekurangan CPNS. “Saya rasa tidak ada masalah, selagi dibuktikan dengan bukti-bukti administrasi pendukung yang lengkap,” bebernya.
Selain itu, Asri juga berharap pada penerimaan CPNS kali ini Pemprov Riau memberikan perhatian khusus kepada guru honorer yang sudah bertahun-tahun mengajar.
Serta bidan dan dokter yang bekerja di kampung-kampung yang belum PNS juga agar dapat diberikan perhatian khusus untuk diangkat menjadi CPNS.
“Ini perlu perhatian kusus, kalau yang umum-umum. Silahkan rekrut sesuai aturan, tapi untuk guru dan tenaga kesehatan harus diberikan perhatian khusus,” katanya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau mendapatkan jatah kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini sebanyak 279 formasi.
Jatah formasi CPNS tersebut didapatkan sesuai surat yang dikirim oleh Kemenpan RB dan BKN ke Pemprov Riau.
Dimana dari 279 formasi CPNS tersebut terbagi untuk tiga bidang. Yakni tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
“Untuk tenaga pendidik sebanyak179 orang, tenaga kesehatan 22 orang dan tenaga teknis 87 orang,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan.
Menurut keterangan Ikhwan, pembukaan seleksi CPNS akan diumumkan secara resmi tanggal 25 Oktober 2019. Sedangkan untuk pendaftarnya baru akan dibuka pada bulan November 2019. (*)