LAMANRIAU.COM – Sudah menjadi hal lumrah jika ponsel pintar saat ini menjadi salah satu benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Sehari tak memegang ponsel pintar, rasanya seperti jutaan informasi terlepas dari tangan kita.
Ponsel memang bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Sayangnya, kecanduan ponsel pintar tentunya memberikan efek negatif bagi penggunanya. Perhatikan beberapa hal berikut untuk lebih mengantisipasi terjadinya bahaya pada diri Anda akibat kecanduan ponsel pintar:
Media sosial dirancang untuk menjadi candu
Pernahkah Anda merasa baru sebentar Anda memeriksa lini masa media sosial, kemudian beberapa menit setelah Anda tutup, Anda malah kembali membukanya? Hal ini sebenarnya bukan sepenuhnya salah ketidakberdayaan Anda dalam mengontrol diri. Media sosial memang telah dirancang sedemikian rupa untuk dapat memanipulasi otak sehingga kita menjadi kecanduan media sosial.
Ponsel pintar mengubah otak kita
Apakah Anda merasa sulit untuk berkonsentrasi? Dan apakah kemampuan Anda dalam mengingat hal-hal yang baru saja Anda baca menjadi kian memburuk? Hal ini nyatanya tak sekedar terjadi pada diri Anda. Saat membaca media digital, dengan banyaknya iklan dan hal-hal lain yang bermunculan dan kadang berantakan, pikiran kita menjadi sulit untuk fokus. Hal inilah yang lama kelamaan akan mengganggu cara kerja otak kita.
Aplikasi menjual sesuatu berharga dalam diri kita
Tahukah Anda, alasan di balik mengapa aplikasi media sosial dibuat untuk dapat diunduh secara gratis? Hal ini karena sebenarnya platform media sosial itu bukanlah produk jualannya. Yang sebenarnya dijual oleh para pengembang ialah perhatian kita sebagai pengguna media sosial, sementara pelanggan yang dituju ialah pemasang iklan. Itulah mengapa poin ketiga ini berhubungan dengan poin pertama, kita dibuat candu oleh penggunaan media sosial.
Pemicu depresi
Pernahkah Anda merasa terganggu dengan komen yang Anda dapatkan di media sosial? Bila iya, Anda sebaiknya segera membatasi penggunaan ponsel Anda setiap hari. Perasaan terganggu tersebut bila diteruskan dan didiamkan berlarut-larut bisa menimbullkan depresi. Sudah banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri akibat tertekan lantaran komentar di media sosial. (*)