Cemaskan Virus dari Tiongkok, Emas Naik ke Level Tertinggi 3 Minggu

LAMANRIAU.COM, CHICAGO – Harga emas melonjak ke level tertinggi hampir tiga minggu pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (25/1/2020), karena kekhawatiran virus korona asal Tiongkok yang kian merebak ke aset berisiko sehingga mendorong aset safe-haven seperti emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$ 6,50 atau 0,4 persen, menjadi US$ 1.571,90 per ounce di Bursa Comex. Logam mulia juga menandai kenaikan mingguan 0,4 persen.

“Seluruh pasar baru saja beralih ke suasana risk-off (menghindari risiko),” kata Kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengonfirmasi kasus virus korona di AS, sehingga menekan selera aset-aset berisiko.

Hal ini terjadi setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus korona sebagai keadaan darurat bagi Tiongkok, tetapi tidak untuk seluruh dunia. WHO akan melacaknya “setiap menit.”

Penyebaran virus menjelang Tahun Baru Imlek akhir pekan ini, telah membuat investor khawatir.

Perkembangan lebih lanjut seputar wabah dan pertemuan Federal Reserve AS pada 28-29 Januari akan menjadi pendorong utama untuk emas ke minggu berikutnya.

Mengikuti tren global kebijakan moneter akomodatif, Bank Sentral Eropa (ECB) membiarkan suku bunga tidak berubah pada Kamis (23/1/2020).

Emas sangat peka terhadap setiap pengurangan suku bunga, yang mengurangi potensi kerugian untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara logam mulia lainnya di pasar spot, platinum naik 0,4 persen menjadi US$ 1.005,95 per ounce, tetapi turun 1,3 persen untuk minggu ini. Perak naik 1,8 persen menjadi US$ 18,11 per ounce, dan telah meningkat sekitar 0,6 persen sejauh minggu ini. (BSC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *