LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru bekerjasama dengan Pihak Bea dan Cukai, Kantor Pos, Polisi dan AVSEC Bandara SSK II Pekanbaru berhasil mengamankan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari luar negeri kedalam wilayah RI.
Kepala Kantor Pertanian Kelas I Pekanbaru, Rina Delfi mengatakan terdapat 322 Kg yang diamankan mulai dari buah-buahan, makanan dari hewan hingga tumbuhan.
“Buah-buahan sebanyak 255 Kg yang terdiri dari apel, jeruk, kelengkeng, anggur dan pear. Sayuran sebanyak 3 Kg terdiri dari bunga kol dan sayur kol. Rempah-rempah sebanyak 10 Kg. Bahan asal hewan sebanyak 14 Kg terdiri dari daging babi dan daging ayam. Hasil bahan asal hewan sebanyak 40 Kg terdiri dari sosis, abon, bakso dan dendeng babi. Benih tanaman sebanyak 30 Gr terdiri dari tanaman hias, benih bunga mawar, semangka dan bunga teratai,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa komuniti tersebut masuk ke wilayah Riau mulai dari November 2019 hingga sekarang.
“Ada 50 kali pemasukan dari Bandara SKK II, ada 35 kali pemasukan dari Wilayah Kerja Dumai dan ada 10 kali pemasukan dari Kantor Pos,” katanya.
Lanjutnya, sesuai dengan UUD nomor 21 tahun 2019 bahwa seluruh komuniti pertanian yang di lalu lintaskan dari luar negeri kedalam negeri harus melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditentukan dan harus dilengkapi sertifikat dari negera asal serta melaporkan kepada petugas karantina.
“Riau bukan tempat pemasukan dari komuniti tersebut. Karena ini bukan tempat pemasukan, jadi tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Riau,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan komuniti-komuniti tersebut didapat oleh penumpang yang datang dari penerbangan maupun kapal. Penumpang yang membawa komuniti tersebut dilakukan penahanan dan pembinaan.
“Semoga pelaku usaha kedepannya tidak lagi mencoba memasukkan komuniti-komuniti tersebut ke wilayah Riau lagi. Komuniti ini akan kami lakukan pemusnahan dengan cara dibakar,” pungkasnya. (PB)
