Wabah Korona, Jepang Bantah Olimpiade 2020 Bakal Ditunda

LAMANRIAU.COM, TOKYO  Jepang membantah rumor tak bertanggung jawab yang menyebut soal penundaan penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo akibat virus korona yang sudah menyebar hampir ke seluruh penjuru Asia.

Dengan sisa waktu 162 hari tersisa hingga upacara pembukaan, virus korona telah memunculkan kekhawatiran dan spekulasi akan penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo.

Namun, CEO Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori, pada Kamis (13/2/2020), menegaskan bahwa pesta olahraga empat tahunan itu akan tetap digelar sesuai rencana awal, yakni 24 Juli – 9 Agustus, meski adanya kekhawatiran akan penyebaran virus korona di Negeri Sakura tersebut.

“Sehubungan dengan virus korona, ada banyak sekali desas-desus, tapi saya ingin memperjelas lagi bahwa kami tidak akan menunda atau membatalkan Olimpiade,” kata Mori saat melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi Komite Olimpiade Internasional (IOC), seperti dilansir AFP.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah nasional dan menyikapi situasi ini dengan tenang,” katanya.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike pun memastikan bahwa pemerintah setempat akan berupaya semaksimal mungkin melindungi semua orang dari terjangkitnya wabah virus korona menjelang Olimpiade digelar.

Demikian juga yang disampaikan oleh Wali Kota Desa Olimpiade, Saburo Kawabuchi. Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa meski tak ada yang tahu kapan penyebaran virus korona itu berhenti, pihaknya berharap peningkatan kelembapan dapat membunuh virus tersebut.

“Kami memiliki musim hujan yang dapat membunuh virus,” katanya.

Hingga kini, Jepang memang belum melaporkan adanya korban jiwa yang diakibatkan COVID-19, namun sebanyak 28 orang telah dinyatakan terinfeksi virus mematikan itu.

Virus korona sebelumnya telah mengacaukan kalender even olahraga di Asia. Beberapa kejuaraan olahraga pun terpaksa dibatalkan atau dijadwalkan ulang, termasuk kualifikasi tinju dan bola basket untuk Olimpiade yang seharusnya digelar di Tiongkok.

Tak hanya itu, Formula 1 dan FIA pada Rabu juga memutuskan untuk membatalkan seri Grand Prix Tiongkok akibat virus korona yang menyebar di negara tersebut.

Hingga Kamis (13/2), Tiongkok melaporkan setidaknya sudah ada 1.355 korban meninggal dan hampir 60.000 orang terkonfirmasi terinfeksi virus korona di seluruh wilayah Tiongkok. (BSC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *