LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Januari 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 67,77 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
Kepala BPS Riau Misparuddin mengatakan dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.
“India menjadi Negara yang memberikan kontribusi terbesar,” ujar Misparuddin, Kamis (12/3/2020)0
Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah India US$ 158.53 juta (16,83 persen), selanjutnya Tiongkok US$ 118.18 juta (12,54 persen), Belanda US$ 79.04 juta (8,39 persen), Pakistan US$ 65.35 juta (6,94 persen), dan Malaysia US$ 43.55 juta (4,62 persen).
“Dengan kontribusi kelimanya mencapai 49,32 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,45 persen,” ucapnya.
Lanjut Misparuddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Januari 2020 dibanding bulan Desember 2019, sebanyak 7 negara mengalami penurunan dan 3 negara mengalami kenaikan.
“Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Malaysia sebesar US$ 49.16 juta, Tiongkok US$ 48.63 juta, dan India US$ 44.61 juta. Sedangkan kenaikan ekspor terbesar terjadi ke negara Belanda sebesar US$ 10.76 juta, Singapura US$ 8.71 juta, dan Pakistan US$ 6.36 juta,” terangnya.
Untuk Ekspor non migas Riau mengalami penurunan sebesar 0,61 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor industri sebesar 0,75 persen, dibanding periode yang sama tahun 2019, meskipun ekspor pertanian naik sebesar 14,96 persen.
“Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 97,09 persen, sedangkan ekspor migas 2,91 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 96,09 persen,” tukasnya. (MCR)
