Jumlah Pengunjung Hotel di Riau Menurun Drastis

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Tingkat hunian (okupansi) hotel di Provinsi Riau menurun drastis, hingga menyisakan angka 15 persen sebagai dampak berkurangnya kegiatan masyarakat akibat pandemi virus Corona.

“Okupansi hotel turun jauh tinggal 10 sampai 15 persen saja,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran ( PHRI) Riau Nofrizal, Kamis (2/4/2020).

Nofrizal mengatakan, okupansi 15 persen tersebut berasal dari pengunjung pribadi dan keluarga yang masih menginap di hotel. Sedangkan kegiatan bisnis dari pertemuan perusahaan, kegiatan Pemerintah Daerah maupun Pusat nyaris tidak ada. Saat ini, pengurus PHRI Riau tengah mendata seberapa besar dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis para anggotanya.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Riau, jumlah usaha di Riau pada 2018 tercatat 501 usaha akomodasi dengan 17.830 kamar dan 26.178 tempat tidur.

Kota yang paling banyak memiliki hotel berbintang adalah Pekanbaru yaitu sebanyak 66 hotel dengan kapasitas kamar sebanyak 6.228 kamar dan tempat tidur 8.728 unit.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau Raja Yoseizal Zen mengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat edaran tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 bagi Asosiasi/Pelaku Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Riau.
Yoserizal menjelaskan, ada delapan poin pada surat edaran itu diantaranya menghimbau kepada pengusaha kafe, restoran, dan rumah makan untuk menerapkan sistem “take away” (pelayanan bawa pulang) atau membatasi jumlah kursi yang tersedia dengan jarak minimal satu meter.

Kemudian, melakukan tindakan penutupan sementara operasional atau aktivitas di seluruh objek dan daya tarik wisata (ODTW) di wilayah tersebut sampai dengan dicabutnya status siaga darurat bencana akibat wabah virus Corona. Selanjutnya, membatasi jam buka operasional bagi Pengelola Mall atau Pusat Perbelanjaan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan virus Corona.

“Gubernur Riau juga mengharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu, bahu membahu menghadapi masa sulit ini. Sehingga, pada saat pandemi virus Covid-19 berakhir, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kembali bangkit dan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Raja.(kpc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *