LAMANRIAU.COM, MANDAH – Merujuk dari surat edaran Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Pemerintah Desa (Pemdes) Bantayan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir melakukan musyawarah terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Keluarga Miskin Terdampak Covid-19, Kamis (16/4/2020).
Musyawarah validasi, finalisasi dan penetapan data Kartu Keluarga yang berhak menerima BLT Dana Desa, dilaksanakan di aula Kantor Desa Bantayan dihadiri Kepala Desa Maslan, seluruh aparatur desa, Ketua RT, RW, Kepala Dusun dan masyarakat setempat.
Kepala Desa Bantayan, Maslan Mengatakan kegiatan musyawarah pada hari ini merupakan kegiatan validasi data dari RT dan Dusun sebelumnya, untuk menentukan berhak tidaknya warga tersebut menerima BLT Dana Desa dan juga Sembako dari dana Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) 2020 akibat Covid-19.
“Kami minta kepada RT ataupun Ketua Dusun, untuk menanyakan ke akuratan data yang akan menerima BLT Dana Desa maupun Sembako akibat Covid-19,” tutur Maslan saat menyampaikan sambutan.
Terkait hal demikian, Maslan juga menyampaikan warga yang sebelumnya mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) tidak bisa menerima bantuan BLT Dana Desa maupun pemberian Sembako.
Pasalnya, selain sudah ditetapkan dari peraturan dari Kemendes PDTT, juga untuk mengantisipasi agar tidak tumpang tindih warga penerima bantuan tersebut.
“Data penerima BLT Dana Desa itu, diambil dari luar data penerima bantuan PKH, agar tidak terjadi tumpang tidih. Sementara masih banyak lagi warga yang luar PKH lebih membutuhkan,” ujarnya.
Sebagai informasi, jangka waktu dan besaran pemberian BLT Dana Desa selama tiga bulan terhitung sejak April 2020. Besaran dana yang diberikan setiap Kepala Keluarga per bulan Rp600 ribu. (JAR)
