KPU Riau Tak Mau Pasang Target Partisipasi Tinggi Jika Pilkada Digelar Saat Wabah Corona

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Nugroho Noto Susanto mengaku tidak berani memasang angka partisipasi pemilih terlalu tinggi jika Pilkada serentak dilakukan di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19.

“Secara faktual, kami tidak berani optimis angka partisipasi pemilih tinggi sebagaimana dulu ketika momentun Pemilu dan Pilpres 2019. Berkaca dari negara-negara yang menggelar Pemilu pada waktu dekat ini di tengah pandemi, ternyata trend partisipasi pemilihnya rendah,” kata Nugroho.

Dan hal ini masuk akal, kata Nugi, karena orang jika keselamatannya terancam pasti berpikir ulang untuk berpartisipasi dalam Pemilu.

Untuk itu, kata Nugi, ada beberapa model pemilihan dari KPU RI yang sudah disampaikan ke pemerintah, tergantung bagaimana pemerintah menilainya.

“Ada beberapa model, yaitu konvensional, warga mendatangi TPS, tapi situasinya kan pasti akan membuat kerumunan. Kemudian adalah model pos. Artinya KPU mendatangi pemilih ke rumah-rumah, membawa kotak suara, dengan SOP yang jelas. Kan kita punya KPPS dan PPS di tingkat desa,” kata Nugi lagi.

Model kedua tersebut bisa sangat mungkin dilakukan karena dengan jumlah KPPS yang berjumlah 7 orang, jika dibagi menjadi 3 kelompok sudah bisa keliling ke rumah-rumah warga.

“Tapi itu sekarang tergantung pemerintah ya, KPU sudah usulkan ke pemerintah. Bolanya sudah ada di pemerintah, karena pemerintah yang berwenang membuat Perppu,” tukas Nugi. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *