LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pada April 2020, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar -0,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,18.
Inflasi Tahun Kalender (April 2020 – Desember 2019) sebesar 0,49 persen dan Inflasi Year on Year (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 1,33 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan, bahwa dari tiga kota IHK di Riau, dua kota mengalami deflasi dan satu kota mengami inflasi.
“Kota yang mengalami deflasi yaitu Kota Pekanbaru sebesar -0,34 persen dan Kota Dumai sebesar -0,19 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Tembilahan sebesar 0,43 persen,” kata Misfaruddin di Pekanbaru, Senin (4/5/2020).
Ia menjelaskan, bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar -1,05 persen, diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -1,03 persen dan kelompok transportasi sebesar -0,31 persen.
“Komoditas yang memberikan andil penurunan harga pada April 2020, antara lain cabai merah, daging ayam ras, biaya pulsa ponsel, ayam hidup, cabai rawit, angkutan udara, ikan tongkol, bawang putih, ikan patin dan cabai hijau,” ujarnya.
Di sisi lain, lima kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,21 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,03 persen.
“Adapun komoditas yang memberikan andil kenaikan harga, antara lain bawang merah, emas perhiasan, rokok putih, gula pasir, rokok kretek fiter, jengkol dan bayam,” ujarnya.
Sedangkan tiga kelompok lainnya yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. (MCR)