LAMANRIAU.COM, BELAWAN – Negeri tirai bambu Cina ternyata merupakan negara tujuan terbesar ekspor produk ikan Sumatra Utara melalui Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan.
Kendati pandemi virus Corona atau Covid-19 merebak di negara itu, namun pasokan ikan tetap tinggi.
Selama kuartal I-2020, kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (KIPM) Medan II di Belawan, Edi Santoso kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (28/5/2020), aktivitas ekspor ikan dari Sumut ke Cina melalui TPK Belawan tercatat mencapai 6.488,21 ton dengan nilai Rp 486,672 miliar lebih.
Jumlah ini naik sekitar 0,75 % dibandingkan periode serupa 2019 yang jumlahnya 6.439,77 ton.
Sementara jenis ikan dari Sumut paling banyak dipasok Cina yakni ikan layur menyusul sotong, cumi-cumi, ikan malong, gurita, bawal putih, makarel, lizard fish, ikan kambing-kambing dan ikan samge.
Selama merebaknya pandemi Covid-19 kata Edi, aktivitas ekspor ikan Sumut ke Cina melalui TPK Belawan tidak berpengaruh. “Ekspor ikan tetap naik”katanya.
Setelah Cina, negeri Paman Sam Amerika Serikat (AS) berada di urutan kedua pemasok terbesar ikan asal Sumut. Namun negara adi daya ini pemasok udang terbesar dari Sumut melalui TPK Belawan.
Selama Kuartal I-2020 kata Edi, AS memasok ikan dari Sumut sebanyak 5.527,38 ton dengan nilai Rp 476,213 miliar lebih.
Jumlah ini naik sekitar 2,90 % dibanding periode serupa 2019 yang berjumlah 5.371,36 ton. Sementara jenis ikan paling banyak dipasok yakni udang, nila, kepiting, tuna, kerang, rajungan, gurita dan cumi-cumi. (*)
