Kasus Covid-19 Meningkat, Walikota Pekanbaru Masih Biarkan Kadiskes Cuti

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Dalam dua pekan terakhir, kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru meningkat tajam. Namun keseriusan Pemerintah Kota untuk melakukan penanganan belum terlihat. Malah Kepala Dinas Kesehatan sebagai leading sentral tak kunjung kembali dari cuti.

Hal itu dikatakan Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Riau, Khairul Amri, S.Sos.,M.Si. Ia menyayangkan sikap Walikota mempertahankan pejabat yang tak punya sensitivitas dan disiplin dalam bekerja.

“Ini bukan lagi bicara kepentingan, tapi masalah kemanusiaan. Seharusnya kalau yang bersangkutan tak bisa kerja sebaiknya diganti. Kalau toh Walikota teyal ingin mempertahankan, gantikan saja posisinya ke dinas lain yang mungkin tidak terlalu sibuk saat ini,” kata Khairul Amri, Sabtu 12 September 2020.

Sebagaimana diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru HM Noer, MBS yang dilantik Walikota Firdaus pada 26 Juni 2020 lalu langsung mengajukan cuti. Sampai saat ini mantan Sekda Kota itu tak pernah masuk kantor.

Khairul mengatakan, meningkatnya kasus Covid-19 di daerah ini, penting adanya keseriusan baik dari Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru dalam mengatasi persoalan penyebaran virus asal China itu saat ini.

“Sejak dulu saya sudah ingatkan agar Pemko Pekanbaru mengevaluasi cuti Kadiskes. Jangan hanya karena hak satu orang (Kadiskes), lalu mengabaikan keselamatan publik yang lain. Namun Walikota menyatakan formasi yang ada di Diskes masih cukup untuk mengatasinya,” urai dia.

Khairul menyebutkan, disaat daerah lain semua berjibaku mengatasi dan menangani masalah, bekerja keras, kebijakan-kebijakan di evaluasi, lalu di formulasikan lagi untuk menekan laju penyebaran Covid-19 ini. Pemko tak ada langkah tegas untuk itu.

“Pertanyaan saya Pemerintah kota Pekanbaru harus menunggu apalagi supaya mau serius bekerja mengatasi masalah Covid-19 saat ini..? Jangan disimpan nuraninya,” kata dia.

Dosen Fisipol Unri ini mengingatkan, harus ada langkah serius, tentunya dengan kebijakan-kebijakan yang solutif dan komprehensif, termasuk dampak dari kebijakan tersebut.

“Kepada masyarakat mari tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, tetap dukung apapun kebijakan pemerintah yang bersifat solutif,” pungkas dia. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *