Mimbar  

Tiga Golongan tak Dilihat Allah Pada Hari Kiamat

LAMANRIAU.COM – Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma badu. Salah satu tipe lelaki sangat dibenci dalam Islam adalah dayuts. Siapa itu? Mereka adalah lelaki yang tidak punya rasa cemburu dan tak dilirik Allah pada hari kiamat.

Lelaki yang merasa tidak memiliki beban mental, ketika istrinya atau wanita di keluarganya, dinikmati oleh orang lain. Mengingat betapa jeleknya karakter lelaki dayuts, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan ancaman berat bagi mereka. Dalam hadis dari Ibnu Umarradhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, wanita yang meniru gaya lelaki, dan dayuts. (HR. Ahmad 6180, Nasai 2562, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Mengenai pengertian dayuts, dalam kamus al-Misbah,

Dayuts adalah lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya. (al-Mishbah al-Munir, madah: da ya tsa). Pelakunya disebut dayuts, sementara perbuatannya disebut diyatsah.

Baca : Tujuh Amalan yang Dianjurkan di Hari Jumat

Ensiklopedi Fikih menyatakan,

Dalam istilah para ulama, diyatsah dalam definisi berbagai macam pengertian yang mirip, dan satu kesamaan yang tidak berbeda dengan makna bahasa, bahwa makna diyatsah adalah tidak adanya rasa cemburu dari suami terhadap istri dan keluarganya. (al-Mausuah al-Fiqhiyah, 21/96).

Lelaki sejati adalah lelaki yang memiliki kecemburuan terhadap istri dan keluarganya. Dalam Islam, ini bagian kesempurnaan kejantanannya. Bahkan Islam memberikan pahala syahid, bagi orang yang mati karena membela kehormatan keluarganya.

Siapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka Ia mati syahid. (HR. Ahmad 1652, Nasai 4095, Turmudzi 1241, dan shahih Syuaib al-Arnauth).

Semakin pencemburu, semakin terhormat

Dari Mughirah bin Syubah radhiyallahu anhu, beliau menceritakan keadaan Sad bin Ubadah pemuka suku Khazraj yang pernah mengatakan,

Andai aku melihat istriku bersama lelaki lain, aku akan bunuh lelaki itu tanpa ampun.

Perkataan beliau inipun sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lalu beliau bersabda,

Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sad? Demi Allah, aku lebih pencemburu daripada nya, dan Allah lebih pencemburu daripada aku. Karena cemburunya Allah, Ia haramkan segala bentuk maksiat yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. Dan tidak ada seorangpun yang lebih pencemburu dari pada Allah. (HR. Bukhari 7416 & Muslim 1499).

Anda bisa lihat, cemburu bagian dari sifat Allah, karena Allah tidak pernah rida ketika hamba-Nya menerjang larangan-Nya. Dan sifat Allah penuh kesempurnaan dan pujian.

Menyuruh istri lepas jilbab

Memahami beberapa keterangan tadi, apa yang bisa anda bayangkan ketika ada lelaki yang hobi memamerkan aurat istrinya. Mana letak kehormatannya, hingga begitu bangga ketika istrinya jadi santapan mata buaya? Potret lelaki yang hilang harga dirinya.

Bagaimana dengan sang istri?

Mereka tidak wajib mentaatinya. Istri tetap harus berjilbab, meski sekalipun sang suami menyuruhnya melepas hijabnya. Karena tidak boleh mentaati makhluk, dalam kemaksiatan kepada Sang Pencipta (al-Khalik).

Dari Nawwas bin Saman radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam maksiat kepada al-Khaliq. (HR. al-Baghawi 2455 dan shahih al-Albani). (ILC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *