LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kasus kematian SH, seorang tahanan Tipikor di Lapas Klas II A Pekanbaru, Kamis 29 Oktober 2020 adalah satu rangkaian penularan Covid-19 di ruang tahanan yang telah berlangsung dalam dua bulan ini.
Baca : Satu Napi Lapas Pekanbaru Kabarnya Meninggal Akibat Covid-19?
Saat ini, tercatat 16 orang narapidana Lapas Klas II A Pekanbaru positif Covid-19. Selain Napi, ada pula petugas jaga dan satu petugas klinik Lapas tersebut.
“Untuk narapidana ada 16 orang yang positif Covid-19. Sedangkan petugas kita 4 orang,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Ibnu Chuldun.
SH sendiri menurut Chuldun, tertular Covid-19 setelah mengikuti Swab. Namun yang bersangkutan juga punya riwayat penyakit jantung yang menjadi langganan untuk bolak balik ke rumah sakit.
Awal terdeteksi kasus ini pada Lapas Klas II A Pekanbaru sebelumnya adalah setelah Pelaksana tugas Kepala Lapas Alfonsus Wisnu d-inyatakan terpapar Covid-19 awal September lalu, tertular dari istrinya yang bekerja dari Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad. Kasusnya lalu berurutan dengan ajudannya yang juga tertular.
Kasus baru kemudian muncul pada Lapas Wanita yang menyebabkan sedikitnya 44 orang Napi tertular. Sejak kasus Covid-19 pertama menular dari seorang petugas Lapas Perempuan Pekanbaru pada pertengahan September, tempat tersebut menjadi klaster penularan cukup besar.
Over Kapasitas
Seorang napi yang namamya minta d-ilindungi mengaku sangat khawatir dengan yang terjadi dalam ruang Lapas saat ini. Menurutnya, Lapas Klas II A merupakan tahanan berisi dari Napi Narkoba, korupsi hingga kasus umum lainnya.
“Saat ini belum ada langkah untuk pencegahan Covid-19. Sementara sudah banyak yang tertular,” ujarnya.
Kondisi lain, menurutnya juga sangat tidak baik. Kapasitas Lapas yang tak memadai membuat satu kamar yang seharusnya hanya 5 orang, harus terisi sekitar 40 orang.
“Isi Lapas sudah melebih jumlah layak, kapasitasnya sudah berisikan 1600 Napi,” lanjut sumber.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, Lapas Pekanbaru juga mengurangi kegiatan biasanya. “Bahkan masjid sudah dua pekan tak ada aktifitas,” tutupnya. ***