Uniknya Alokasia, Tanaman Hias Idaman

Alokasia

LAMANRIAU.COM – Alokasia (Alocasia), termasuk tanaman hias pavorit. Pasaran, harga alokasia termasuk cukup terjangkau untuk beberapa jenis tertentu, namun daya tariknya tetap eksotik dan tidak murahan.

Baca : Araceae, Satu Lagi Tanaman Hias yang Tengah Digandrungi

Alokasia merupakan genus yang tergolong dalam famili Araceae. Tanaman ini masih satu keluarga dengan Aglaonema (Sri rezeki), Caladium, dan Anthurium. Nah, sekarang bisa kamu pahami bukan? Mengapa alokasia juga sepopulis kerabatnya, aglonema.

Habitatnya adalah daerah tropis dan subtropis daratan Asia, Oceania dan Amerika Selatan. Konon, nama Alocasia berasal dari Amerika Selatan. Benua Asia, tanaman ini tumbuh dari India sampai Taiwan, Indonesia hingga China.

Penasaran mengetahui lebih jauh perihal alocasia? Berikut beberapa hal menarik perihal tanaman hias idaman ini, media tanam dan perawatannya!

Jenis Alokasia

Alocasia termasuk tanaman dengan jumlah varian cukup banyak mencapai lebih dari 70-an jenis. Laporan atas ini juga dicatat dalam ensiklopedia Wikipedia. Namun, penemuan spesies baru Alokasia ternyata masih berlangsung, sehingga diprediksi spesiesnya terus bertambah.

Pada tahun 1997, Pulau Sulawesi ada spesies baru yang ditemukan oleh Yuzammi dan Hay, namanya Alocasia melo. Spesies ini justru banyak hidup pada daerah Sabah dan semakin populer pasca muncul ke kawasan Pulau Sulawesi.

Perbedaan Alokasia dan Caladium

Karena masih satu kerabat, Alokasia dan Caladium memang memiliki banyak kemiripan. Lalu bagaimana membedakannya?

Bedanya Alokasia dengan Caladium, melihat dari daun dan umbinya. Alocasia ternyata tidak memiliki umbi yang membulat yang terhubung langsung dengan batang (kecuali jenis A.Hilo beauty).

Jadi, yang terbenam pada media tanam Alokasia adalah bonggol alias batang yang terbenam dalam tanah. Sedangkan semua Caladium justru sebaliknya yakni memiliki umbi dan tidak memiliki bonggol.

Karakteristik Alokasia

Secara umum Alocasia merupakan tanaman yang tumbuh dengan sinar matahari yang parsial. Dari segi ketahanan terhadap cahaya matahari, alokasia terbagi ke dalam dua jenis:

Pertama, jenis yang mampu beradaptasi dengan sinar matahari langsung. Jenis yang tahan dengan paparan sinar matahari antara lain; A. Microrrhizos dan A. Portei. Dua jenis ini dapat berbentuk pohon.

Kedua, jenis yang menyukai tempat teduh. Alocasia jenis ini umumnya tumbuh pendek, seperti A.nebula dan A. Silvery Dwarf. Jenis ini akan terbakar dan layu bila berada pada ruang terbuka.

Bila Alocasia yang menyukai tempat teduh, sebaiknya kamu berikan naungan dengan net 50 % hingga 60 % untuk mengurangi intensitas cahaya matahari.

Media tanam

Bila tertarik memajang Alocasia ke halaman rumah, sebaiknya kamu memperhatikan aspek satu ini, media tanam. Secara umum, tanaman ini sejatinya menyukai media tanam yang bersifat porous tetapi kaya humus.

Media tanam harus memiliki kemampuan meniriskan air bila terpaksa harus kelebihan air (semisal musim hujan). Genangan air dalam pot dapat menyebabkan akar tanaman membusuk dan daun jadi layu.

Komposisi yang tepat untuk media tanam Alocasia sebagai berikut:

  • Humus daun bambu (andam): cacahan pakis agak halus (1:1)
  • Humus daun bambu (andam): sekam yang telah dilapukkan: pupuk kandang (2:1:1)
  • Sphagnum moss: humus daun bambu: pupuk kandang: pasir (1:2:1:1)

Media tanam campurkan secara merata. Khusus untuk jenis Sphagnum moss, penggunaannya balut pada bonggol tanaman.

Perlu jadi perhatian pula agar media tanam harus steril. Hal ini penting untuk mencegah gangguan seperti cendawan atau telur siput. Untuk sterilisasi, media tanam dapat guyurkan terlebih dahulu dengan air panas dan baru gunakan setelah dalam kondisi mendingin.

Perawatan Alocasia

Beberapa jenis Alocasia memang memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Untuk menjaga penampilannya, tanaman ini memang perlu perawatan sebaik mungkin. Berikut hal-hal yang perlu perhatikan dalam perawatannya:

Penempatan tanaman

Tempatkan alokasia sesuai jenisnya. Alocasia yang pendek menyukai tempat teduh, sedangkan jenis yang berbentuk pohon dapat diletakkan di ruang terbuka yang alokasi cahaya matahari memadai.

Pemilihan pot

Hal paling mendasar adalah pilihlah pot yang dapat membuang air dengan cepat demi menghindari genangan air. Karenanya, tambahkan lubang yang cukup pada bagian tepi pot, sekitar 5 sampai 10 cm atas dasar pot.

Demi estetika tanaman, para pencinta Alocasia menggunakan pot keramik yang sulit melubangi. Nah, pada kondisi seperti ini, kamu harus memperhatikan penyiramannya. Jangan sampai kelebihan air karena dapat merusak perkembangan tanaman.

Pergantian pot tanaman

Pergantian pot tanaman penting dilakukan seiring perkembangannya. Berikut tata cara pergantian pot pada Alocasia:

  • Siapkan tanaman yang akan diganti pot-nya;
  • Lepaskan tanaman dari pot-nya dengan sangat hari-hati;
  • Siapkan pot pengganti dan kemudian masukkan media tanam hingga ketinggian total dari dasar pot kira-kira 60 persen;
  • Letakkan tanaman dalam pot;
  • Tambahkan media tanam hingga mendekati bibit pot;
  • Mampatkan media tanam dengan menekannya menggunakan tangan hingga berdiri kokoh;
  • Siram media tanam, lalu letakkan ke tempat teduh selama 2-3 hari. Kamu dapat menambahkan vitamin dalam air demi menghindari stres pada tanaman.

Penyiraman

Penyiraman seperlunya saja. Bila perlu dalam sehari cukup sekali saja (pagi atau sore hari). Jaga kelembaban tanaman dengan menggunakan sprayer untuk menyemprot tanaman khususnya dedaunnya terutama saat cuaca agak panas. Namun, hal ini tidaklah penting bila Alocasia berasa sekitar kolam yang dingin.

Pemupukan

Pemupukan pada Alocasia sangat penting agar tetap sehat bugar. Pupuk “lambat urai” yang berbentuk butiran-butiran kecil dapat ditaburkan pada permukaan media tanam. Cara ini efektif menutrisi sampai 4 hingga 6 bulan.

Namun, untuk hasil terbaik, kamu dapat menyemprot tanaman Alocasia dengan campuran pupuk daun dan air dengan dosis normal seminggu atau dua minggu sekali.

Pemangkasan

Pemangkasan lakukan pada pangkal tangkai daun. Gunakan gunting atau pisau yang tajam agar pemotongan tidak menimbulkan hal buruk pada tanaman atau menggoyangkan bagian akarnya.

Pembersihan daun

Pembersihan daun pada Alocasia dapat dilakukan dengan menyemprotkan butiran-butiran air halus pada dedaunnya. Ini penting agar dedaunnya tetap tampak eksotis. Bila perlu, sesekali dibersihkan dengan memakai kain lembut yang telah diolesi dengan cairan pembersih. Cairan pembersih yang dapat kamu pakai antara lain; air kelapa atau cairan khusus pembersih daun.

Fase ini perlu berlangsung dengan sangat hati-hati.

Itulah penjelasan singkat mengenai Alokasia, tanaman hias idaman, media tanam dan perawatannya. Semoga bermanfaat! ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *