Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

cuaca ekstrem

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan analisis pengamatan dinamika atmosfer-laut, menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Baca : Ancaman Cuaca Ekstrem Siklon Tropis Bagi 30 Provinsi

Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik wilayah Indonesia, yaitu Laut Sulu dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin. Kondisi atmosfer yang masih labil pada skala lokal juga mampu meningkatkan potensi konvektif kuat yang menyebabkan pembentukan awan hujan menjadi lebih intensif beberapa wilayah Indonesia.

“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Periode Pancaroba (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es). hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal pada wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG.

Hujan Lebat

Kondisi cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan potensi hujan lebat hingga sedang pada 10-12 Mei 2021 yakni Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Kemudian pada 13-15 Mei 2021, potensi hujan terjadi untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau. Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan. Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Selanjutnya pada 16-17 Mei 2021 , potensi hujan terjadi untuk wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara. Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara itu untuk tiga hari kedepan berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak banjir/bandang dengan kategori perlu diwaspadai terjadi pada wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan. Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara. Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua.

Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara -50-75% (OCNL/Occasional) (10-16 Mei 2021) dalam prediksi terjadi pada wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat. Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan. Laut Jawa, Laut Sulawesi, Selat makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Maluku, Laut Banda, Papua Barat dan Papua.

Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial *>75% (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi: NIL.

Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea) : perairan utara Sabang, Selat Karimata bagian selatan, perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru. Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar.

Kemudian Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau hingga Wakatobi, perairan Manui – Kendari, perairan selatan Kepulauan Banggai hingga Kepualauan Sula, perairan Bitung – Likupang. Perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera. Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Laut Flores, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, Laut Banda, perairan P. Buru hingga P. Seram, perairan Kepulauan Sermata, perairan utara Kepulauan Babar hingga Kepulauan Tanimbar. Perairan selatan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian timur.

Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea) terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung. Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba. Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang – Pulau Rotte. Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT, perairan selatan Kepulauan Babar hingga Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

“Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 meter (Very Rough Sea) Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur,” tegasnya. (rri)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *