Malaysia Siap Pulangkan 7.000 eks TKI Bermasalah

Malaysia TKI
Deputi Direktur BPJamsostek Kanwil Sumbarriau Pepen S Almas bersama Gubernur Kepri Anshar Ahmad saat menjemput tenaga kerja Indonesia di pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Selasa 11 Mei 2021.

LAMANRIAU.COM, TANJUNGPINANG – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menginformasikan pemerintah Malaysia akan memulangkan sekitar 7.000 eks TKI bermasalah ke Indonesia melalui sejumlah pelabuhan. Salah satunya Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Baca : Pelabuhan Dumai Tak Lagi Layani TKI dari Malaysia

Saat konferensi pers di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang pada Selasa 11 Mei 2021, Benny mengatakan mulai Juni 2021 seluruh eks TKI bermasalah akan deportasi ke Indonesia. Indonesia tidak akan bersikap diskriminatif dalam menangani pemulangan eks TKI bermasalah tersebut.

Pemerintah pusat dan daerah harus siap menerima dan melindungi seluruh eks TKI bermasalah itu. Indonesia menyiapkan sejumlah pintu masuk eks TKI bermasalah tersebut agar tidak menumpuk pada satu daerah.

Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota dibutuhkan dalam menangani eks TKI bermasalah tersebut.

Jika mereka sakit, katanya, pemerintah akan merawatnya tanpa biaya. Untuk Tanjungpinang, contohnya pemerintah melalui BP2MI sudah menyiapkan shelter untuk merawat eks TKI yang sakit. Khusus untuk eks TKI yang tertular Covid-19 akan jalani perawatan di RSKI Galang, Batam.

“Tidak mudah menangani Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah. Mau bermasalah atau tidak, harus tangani secara maksimal oleh pemerintah. Itu tanggung jawab pemerintah,” katanya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberi apresiasi kepada pemerintah pusat yang cepat mengambil peran penting dalam penanganan eks TKI deportasi dari Malaysia. Pintu masuk eks TKI deportasi dari Malaysia ke Kepri tidak hanya Tanjungpinang, melainkan juga Dumai, Tanjung Balai Asahan dan beberapa pelabuhan lain pada wilayah tengah Indonesia.

Konsentrasi pemulangan eks TKI bermasalah berbagai daerah akan berdampak positif bagi Tanjungpinang. “Kami mendorong agar Malaysia tidak hanya menggunakan pelabuhan Johor untuk memulangkan eks TKI bermasalah tersebut, melainkan juga membuka pelabuhan Malaka,” ucapnya. (RCI)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *