Guru SMP di Pekanbaru Mengaku ‘Dipaksa’ Ikut Workshop IMTF

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sejumlah guru SMP Negeri di Kota Pekanbaru memgaku ‘dipaksa’ Kepala Sekolah (Kepsek) untuk mengikuti acara workshop Indonesia Millennial Teacher Festival (IMTF). Bahkan ikut membayar iuran antara Rp100-150 ribu per orang.

Salah seorang guru mengaku dipaksa agar mengikuti acara yang dilakukan secara virtual dengan meminta sejumlah bayaran uang pengganti acara.

“Kita guru diwajibkan dan ditekan oleh Kepala Sekolah untuk ikut workshop itu dan harus membayar Rp 150 ribu untuk ASN dan non ASN Rp 100 ribu,” kata salah seorang guru SMP Negeri, yang enggan disebutkan namanya, Senin 21 Juni 2021.

Terkait itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMPN Kota Pekanbaru, Hasbullah membantah hal tersebut. Pihaknya selaku fasilitator acara mengaku tidak pernah memaksa atau mewajibkan guru mengikuti workshop ini.

“Kita tidak ada paksaan dan tekanan, hanya menganjurkan bagi guru yang sudah sertifikasi untuk mengikuti kegiatan ini untuk pengembangan kompetensi guru,” ucap Hasbullah.

Terkait adanya pembayaran, diakuinya memang benar adanya. Bagi guru ASN membayar Rp 150 Ribu dan non ASN Rp 100 ribu. Pembayaran ini guna menunjang kegiatan workshop yang sebagian guru mengikuti di hotel dan sebagian lagi mengikuti secara virtual zoom meeting yang digelar selama 3 hari berturut-turut pada 16 Juli 2021 hingga 18 Juli 2021.

“Untuk fasilitas nanti guru akan mendapatkan sertifikat dan sejumlah hadiah dan door prize. Dan kami pertegas lagi, ini tidak ada unsur paksaan dan tekanan kepada para guru,” ucap Hasbullah yang menjabat yang juga Kepsek SMP Negeri 25 Pekanbaru.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Pekanbaru, Muzailis menyebutkan jika kegiatan workshop guna meningkatkan kompetensi guru. “Tidak ada unsur paksaan dan ancaman terhadap guru. Silahkan bagi guru yang berminat untuk mengikuti acara workshop tersebut,” kata Muzailis.

Secara terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain MSi, menyebutkan, harusnya kegiatan workshop IMTF Kota Pekanbaru ini, tidak menjadi keluhan bagi para guru. Apalagi katanya, sampai ada unsur paksaan.

“Kita berharap kepada pihak terkait (tim pelaksana) jangan membebani ataupun memberikan tekanan kepada para guru ASN dan non ASN untuk mengikuti kegiatan tersebut,” pinta Zulkarnain.

Menurut pandangannya, kegiatan itu bagus dan bernilai positif untuk dunia pendidikan. Namun, jangan sampai ada unsur memaksa ditambah ada sejumlah uang yang harus dibayar dalam kegiatan itu ditengah situasi paceklik saat ini.

“Apalagi kita melihat insentif guru non ASN saja selama ini tak lancar. Ditambah lagi adanya beban untuk membayar dalam mengikuti acara itu. Inikan membebani namanya. Apalagi pada masa pandemi sudah banyak beban dan kesulitan yang dihadapi para guru,” sebut Zulkarnain. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *