Setelah Didera Covid 3 Tahun, Pemkab Kampar Kembali Gelar Fetival Subayang 2022

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Setelah didera lebih kurang selama tiga tahun covid 19,   Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar tahun ini kembali berencana mengelar Camping Seni, Festival Subayang. Kegiatan ini akan dilaksanakab di Desa Wisata Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau pada 15-17 Juli 2022.

Festival Subayang ini ternyata cukup menarik minat pecinta camping baik dari dalam daerah Riau maupun pencinta camoing darinluar daerah.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat, Festival Subayang ini cukup menarik minat pecinta camping. Hingga saat ini 120 orang dari luar Riau mendaftar untuk mengikuti Camping Seni, Festival Subayang ini.

“……sebanyak 120 orang  telah mendaftar camping pada Subayang Festival. Mereka dari luar Provinsi Riau. Seperti dari Kepulauan Riau (Kepri) dan Sumatera Utara (Sumut),” kata  Kamis 7 Juli 2022.

Menurut Robi, pada Camping Seni kali ini ada 300 tenda yang akan dipasang untuk menampung wisatawan yang akan memeriahkan acara inti pada tanggal 16 Juli 2022. 

“Tapi saat acara pasti ada ribuan orang yang hadir menikmati alam dan beberapa atraksi yang akan ditampilkan,” tukasnya. 

Festival Subayang ini memiliki beragam rangkaian acara seperti: Pacu Perahu Bagalah dan Semah, Pagelaran Seni dan Diskusi Tengah Sungai, kemudian ada panen ikan lubuk larangan, pelepasan bibit ikan, dan sekaligus peresmian pencanangan festival sungai. 

Selain itu ada juga kegiatan memanah ikan, semah rantau, field trip subayang, dan yang dinantikan acara Camping Seni 100 Tenda Dome dan Malam Pagelaran Budaya Masyarakat Rimbang Baling (Subayang-Bio) 

Festival Subayang kembali hadir, sebagai bentuk upaya Dinas Parawisata Provinsi Riau dalam meningkatkan wisatawan Riau, setelah pandemi Covid-19 mengguncang sektor parawisata selama dua tahun terakhir. 

Festival Subayang pertama kali digelar pada tahun 2016 yang bertujuan untuk mempertahankan kultur lokal terhadap generasi yang akan datang, melestarikan seni dan kearifan lokal yang menjadi keseimbangan sebuah peradaban, events suport destinasi promosi destinasi wisata.**

Editor: zulfilmani

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *