LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Hastag #StopBayarPajak menjadi trending topik di media sosial Twitter. Tak pelak ajakan itu pun menuai pro kontra dikalangan netizen
Munculnya hastag #StopBayarPajak berawal dari kebijakan pemerintah tentang Tax Amnesty (pengampunan pajak). Kemudian muncul lagi pesan berantai di WhatsApp tentang pensiun yang ditagih membayar pajak dengan nominal yang mencekik leher.
Kelompok yang pro #StopBayarPajak menulis
”Nunggak pajak diberi amnesti pajak, yang taat pajak malah ditilep pejabar pajak (uangnya) #stopbayarpajak,” cuit akun @alifand**
Lalu akun @rafsa*** menambahkan kedaulatan ada di tangan rakyat – #stopbayarpajak – negara jangan menindas rakyatnya sendiri.
”Tax amnesty tak sesuai target, petugas pajak siap datangi rumah? Rakyat kecil lg yng kena #stopbayarpajak,” tulis akun @linggar***
Sementara yang kontra menyebutkan, jika masyarakat tak bayar pajak maka Indonesia bisa merugi.
“Yang mengusulkan tidak boleh tinggal di Indonesia,” cuit @kopirebu***
“Keberatan,” kata @omjam**.
Munculnya hastag ini akhirnya membuat Menteri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersuara juga. Dia mengaku prihatin dengan munculnya hastag ajakan StopBayarPajak.
“Saya lihat di medsos ada yang bikin hashtag #stopbayarpajak, bagi Anda yang tidak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus. Gitu aja, jadi saya rasa tidak perlu ditanggapi karena itu berarti mereka tidak cinta Indonesia,” ujar Sri dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022.
Disebutkan, pajak memegang banyak peranan penting dalam meningkatkan berbagai aspek. Mulai dari pengembangan SDM khususnya lewat pendidikan, perbaikan TNI Polri hingga infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lainnya.
“Pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan, seperti di pandemi ini untuk membiayai pasien-pasien Covid-19,” tambahnya lagi.
