25 Negara Terancam Bangkrut, Bagaimana Dengan Indonesia ?

LAMANRIAU.COM, JAKARTA- Wabah Covid#19 , perang Rusia dengan Ukraina disebut-sebut penyebab bencana ekonomi dunia. Akibat dua peristiwa ini beberapa negara di dunia mengalami inflasi yang parah.  Bank Dunia memberi peringatan terhadap sejumlah negara yang berpotensi mengalami kebangkrutan seperti Sri Lanka.

Diperkirakan ada 9 negara yang berpotensi  bernasib sama dengan Sri Lanka. Crisis Response Group, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan 9 negara tersebut antara lain, Afganistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki dan Zimbabwe.

Meskipun penyebab krisis ekonomi yang dihadapi setiap negara berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, krisis yang terjadi di masing-masing  tersebut diperburuk dengan inflasi yang tinggi.

Saat inflasi menanjak, daya beli masyarakat akan tergerus yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Di Sri Lanka, inflasi meroket jauh mencapai 54,6% year-on-year (yoy), menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. 

Tingginya inflasi berawal dari pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) melanda. Ketika perekonomian global nyaris berhenti total, sebab banyak negara menerapkan kebijakan lockdown.

Dengan berbagai upaya , ketika wabah covid mengalami penurunan drastis dan lockdown dicabut, pembatasan sosial tidak lagi ketat, kehidupan masyarakat perlahan kembali normal.

Saatnitu permintaan akan berbagai kebutuhan menjadi meningkat. Tingginya permintaan barang dan jasa ini belum mampu diimbangi dengan supply. Di sinilah Hukum ekonomi pun bekerja, ketika demand lebih tinggi dari supply, maka inflasi pun terjadi.

Perang Rusia dengan Ukraina menyebabkan krisis energi dunia, hal ini semakin memperparah inflasi. Sebab sanksi yang diberikan Amerika Serikat dan Sekutu ke Rusia membuat harga minyak mentah melambung, demikin juga dengan gas alam dan batu bara.

Belum lagi harga pangan yang semakin mahal akibat tersendatnya pasokan pupuk dari Rusia dan Ukraina. Alhasil inflasi menjadi tak terkendali.

Beberapa negara sudah pernah mengalami inflasi yang gila-gilaan. Zimbabwe misalnya, inflasinya kini mencapai 192% secara tahunan (yoy), tertinggi sejak April 2021. Meski demikian, kenaikan tersebut memicu kekhawatiran akan Zimbabwe kembali mengalami hiperinflasi seperti 2008.

Argentina dan Turki, menjadi negara G20 yang terancam mengalami kebangkrutan. Inflasi di Argentina meroket 60,7% (yoy) menjadi yang tertinggi sejak Januari 1992.

Turki lebih tinggi lagi. Pada bulan Juni, inflasi di negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan tersebut tercatat melesat 78,62% (yoy) yang merupakan titik tertinggi dalam 24 tahun terakhir.

Tingginya harga minyak mentah dan komoditas energi lainnya menjadi salah satu penyumbang inflasi, selain juga harga pangan.

Inflasi sektor transportasi dilaporkan melesat lebih dari 123%, kemudian harga makanan naik nyaris 94%.

Inflasi di Turki diperparah dengan jebloknya nilai tukar lira lebih dari 20% sepanjang tahun ini melawan dolar AS. Meski lira jeblok dan inflasi meroket, bank sentral Turki (CBRT) masih enggan menaikkan suku bunga.

Untungnya tidak ada Indonesia dalam daftar negara yang berada di ujung kebangkrutan tersebut. Berikut daftar lengkapnya:

1. El Salvador
2. Ghana
3. Tunisia
4. Pakistan
5. Mesir
6. Kenya
7. Argentina
8. Ukraina
9. Bahrain
10. Namibia
11. Brasil
12. Angola
13. Senegal
14. Rwanda
15. Afrika Selatan
16. Costa Rica
17. Gabon
18. Morocco
19. Ekuador
20. Turki
21. Republik Dominika
22. Etiopia
23. Colombia
24. Nigeria
25. Meksiko**

Editor : Zulfilmani/sumber cnbc indonesia

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *