Jika Konflik Cina-Taiwan Berlanjut, Ini Dampaknya Bagi Indonesia

LAMANRIAU.COM, JAKARTA- Meningkatnya eskalasi tensi geopolitik Cina dan Taiwan akhir-akhir ini mulai mengkawatirkan Indonesia. Mengingat dua negara ini merupakan mintra dagang utama non migas Indonesia.

Eskalasi tensi kinflik Cina-Taiwan akan dipantau secara ketat oleh pemerintah,  masalah ini dinilai gangguan eksternal yang cukup berpengaruh pada perekonomian nasional.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, dampak yang diperkirakan akibat memanasnya hubungan Cina Taiwan adalah potensi ke mobilitas perdagangan dan investasi.

Sejauh ini, kata Febrio memanasnya tensi geopolitik China dan Taiwan belum terasa signifikan. Namun menjadi satu hal yang harus diwaspadai, karena belajar dari dampak tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan semua negara di dunia terkena rambatan risikonya.

Febrio berharap tensi China dan Taiwan bisa segera diredam, sehingga tidak memperparah pemulihan ekonomi dunia saat ini. Karena hingga saat ini konflik Rusia dan Ukraina  masih dirasakan perekonomian global salah satunya adalah melemahnya pereknomian.

“Indonesia, sebagai Presidensi G20,  aknan berupaya mengedepankan diplomasi ekonomi dalam konteks geopolitik, banyak negara miskin seperti di Afrika yang sudah terkena dampak negatif,” jelas Febrio.

Dalam forum G20 sudah menyuarakan negara miskin masuk ke krisis pangan dan malnutrisi. Di forum-forum ini mulai disuarakan isu kemanusiaan agar eskalasi (geopolitik) terus dipertahankan. Sehingga harapannya bisa menjaga terus perekonomian, dan dampaknya terbatas.

Sebagai gambaran, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), China dan Taiwan merupakan mitra dagang utama Indonesia. Tercatat hingga Juni 2022, China dan Taiwan merupakan pangsa ekspor non migas terbesar bagi Indonesia.

Hingga Juni 2022, pangsa ekspor non migas Indonesia ke China mencapai US$ 5,9 miliar atau mencakup 20,74% dari keseluruhan pangsa ekspor Indonesia yang pada Juni 2022 tercatat sebesar US$ 26,09 miliar, nomor satu pangsa ekspor terbesar RI.

Sementara pangsa ekspor Indonesia ke Taiwan hingga Juni 2022 mencapai US$ 0,69 miliar atau mencakup 2,82% dari keseluruhan ekspor Indonesia pada Juni 2022. Atau berada menempati posisi ke-8 terbesar sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.***

Editor: Zulfilmani/sumber: cnbc indonesia

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *