LAMANÅ”IAU.COM, PEKANBARU – Beberapa waktu belakangan ini warga Kota Pekanbaru mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan Gas Tabung 3 Kg. Jikapun ada harganya sudah tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menagapi hal ini, Kepala Dinas Prindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengingatkan pangkalan gas untuk tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan masyarakat dengan menaikkan harga gas 3 kg. Sebab harga tabung gas 3 Kg inikan sudah ada HET nya.
“Kami ingatkan pangkalan tidak mengambil kesempatan dengan menaikan harga gas, dan salurkanlah ini kepada yang berhak seperti pengguna rumah tangga, pelaku UMKM,” sebutnya.
Dia mengajak semua pihak untuk sama-sama memonitor. Kalau nanti ada yang terbukti melanggar HET akan ada sanksinya. Karena HET itu ada SK walikota, jadi kalau ada yang melanggar pasti akan ada sanksinya.
Tentang terjadinya kelangkaan gas tersebut, kepala dinas yang akrab dipanggil Ingot Ahmad tersebut mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas). Kelangkaan gas subsidi ini diduga karena kendala distribusi dari Dumai.
“Kabarnya ada kendala distribusi. Dari Dumai mungkin, tapi masih akan kami pastikanlah. Karena memang dari informasi di lapangan, dari agen memang tak ada masuk. Makanya kita coba konfirmasi ke Hiswana,” ujar Ingot.
Sementara itu ditempat terpisah, salah seorang pemilik pangkalan Kelurahan Perhentian Marpoyan Kecamatan Marpoyan kepada LamanRiau.com mengaku beberapa waktu belakangan ini terjadi pengurangan kuota pasokan gas 3 kg yang diterima pangkalannya. Penguranganya cukup signifikan bisa mencapai lebih 30 persen.
“Beberapa waktu belakangan ini kuota pasokan yang kami terima dikurangi dari biasanya. Saya tidak amtau apa sebabnya,” kata bapak 2 anak yang tidak mau disebutkan namanya ini kepada LamanRiau.com, Rabu 17 Agustus 2022.***
Penulis/editor: Zulfilmani