LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pesawat tempur Hawk TNI AU dilaporkan tergelincir saat latihan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin, 22 Agustus 2022 kemarin.
Investigasi Tim TNI AU diketahui pesawat ini pecah ban saat take off.
“Pesawat Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru mengalami pecah ban bagian kiri bekakang, saat take off dari runway 36 menuju runway 18 dalam sebuah latihan rutin,” Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang B seperti dilansir Okezone, Selasa, 23 Agustus 2022.
Sebagai pengisi Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Hawk 200 sudah beberapa kali mengalami kecelakaan di Pekabaru.
Hawk adalah pesawat produksi British Aerospace bekerja sama dengan BAE Systems sejak 1974. Hawk sudah diproduksi sebanyak 900 unit lebih, termasuk tipe Hawk 200. Selain Hawk 200 diproduksi pula tipe T1, T1A, 50, 60, 100 dan lainnya
Pesawat Hawk 200 ini memiliki banyak keunggulan. Di antaranya pesawat tempur dengan biaya operasional yang rendah.
Pesawat ini didesain untuk melaksanakan misi ‘air to ground attack’ atau penyerangan ke darat. Pesawat ini mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara dengan 1.470 km/jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Hawk 200 dioperasikan di 18 negara. Diantaranya, Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, India, Zimbabwe, Arab Saudi, Oman, Afrika Selatan, dan lainnya.
Di negara asalnya, Inggris, Hawk sudah digunakan sejak November 1976. Selain misi militer, Hawk jenis 100 biasa dilakukan untuk latihan.
Di Indonesia, Hawk 200 memperkuat jajaran Skuadron XVI Lanud Pekanbaru, Riau dan Pontianak, Kalimantan Barat. TNI AU memiliki 34 unit.
Hawk 200 merupakan pesawat tempur dengan satu pilot.
Bobot yang ringan dan bentuknya yang mungil menjadi keunggulan tersendiri. Pesawat tersebut dapat bertempur jarak dekat dan jauh.
Bobotnya ringan membuat Hawk lihai dalam pertempuran udara-udara dan udara-darat.
