LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Banyak kasus penipuan yang memanfaatkan undangan pernikahan melalui APK semakin meningkat. Penipuan ini bertujuan untuk meraih keuntungan finansial dari korban, dan risikonya semakin meningkat seiring dengan digitalisasi dalam dunia perbankan. Dengan transaksi keuangan yang banyak dilakukan melalui kanal digital, seperti mobile banking dan dompet digital, modus penipuan ini menjadi semakin mengkhawatirkan.
Alfons Tanujaya, seorang pakar keamanan siber, menyoroti bahwa aplikasi ini sebenarnya tidak dapat diunduh melalui Play Store. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan memverifikasi sumber undangan pernikahan sebelum mengunduh atau menginstal aplikasi tersebut.
Alasannya, pengembang aplikasi Android selalu berusaha menjaga dengan baik penggunanya. Oleh sebab itu, aplikasi pencuri SMS yang dibuat sebagai undangan pernikahan ini hanya bisa diinstal dari luar Play Store.
Sementara setiap kali pengguna menginstal aplikasi dari luar Play Store akan muncul peringatan pada penggunanya.
“Karena itu, sangat penting bagi pengguna menonaktifkan fitur ini dengan cara klik gambar roda gigi di pojok kanan atas ponsel, pilih Pengaturan, Instal aplikasi yang tidak dikenal atau dalam menu bahasa Inggris Settings, Install Unknown Apps,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu 8 November 2023.
Alfons juga memberikan peringatan penting, bahwa pengguna seharusnya tidak memberikan izin untuk menginstal APK aplikasi yang tidak dikenal atau berasal dari sumber di luar Play Store. Terutama, aplikasi-aplikasi populer seperti WhatsApp, Chrome, SMS, Telegram, Zoom, dan lainnya.
“Dalam situasi di mana muncul peringatan terkait instalasi aplikasi yang tidak dikenal, sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebaiknya membatalkan instalasi dan menghindari menekan tombol [Lanjutkan] atau [Instal],” ujarnya dengan tegas.
Selain itu, ia menekankan bahwa Android akan memberikan pemberitahuan saat sebuah aplikasi meminta izin untuk mengirim dan membaca SMS. Menolak izin tersebut akan mencegah upaya pencurian SMS dari berhasil dilakukan.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim
