LAMANRIAU.COM,SUMBAR – Gunung Marapi di Sumatera Barat telah mengalami dua kali erupsi pada Sabtu pagi 2 Maret 2024, dengan letusan yang melontarkan abu vulkanik mencapai ketinggian 300 dan 350 meter dari puncaknya.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo, menyatakan bahwa letusan pertama terjadi pada pukul 06.22 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 300 meter di atas permukaan laut. Sementara letusan kedua tercatat pada pukul 07.05 WIB dengan ketinggian abu mencapai 350 meter.
Teguh Purnomo menjelaskan bahwa erupsi ini tercatat dalam seismogram, dengan amplitudo maksimum 4.6 milimeter untuk letusan pertama dan 4.4 milimeter untuk letusan kedua, serta durasi masing-masing sekitar 49 detik dan 44 detik.
Kolom abu selama erupsi berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke barat. Hingga saat ini, erupsi masih berlangsung.
Sebelumnya, pada malam sebelumnya, Gunung Marapi juga meletus pada pukul 22.32 WIB, meskipun ketinggian kolom abu tidak teramati secara langsung. Erupsi tersebut hanya tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 12 milimeter dan durasi 25 detik.
Gunung Marapi kini berada pada Status Level III siaga. Dalam lima hari terakhir, gunung ini telah meletus sebanyak 10 kali dengan hembusan erupsi mencapai 273 kali.
Pos Pengamatan Gunung Marapi terus mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area dalam radius 4,5 kilometer dari kawah gunung. Warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang bermuara di Gunung Marapi juga diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama selama musim hujan.
Di samping itu, disarankan kepada masyarakat untuk menyiapkan persediaan air bersih dan secara rutin membersihkan atap rumah dari abu vulkanik guna menghindari potensi dampak negatif terhadap kesehatan. Penting juga untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar agar terhindar dari gangguan pernapasan yang mungkin timbul akibat paparan abu vulkanik.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis:M.Amrin Hakim
