Kajian  

15 Tujuan Penurunan Surat Al-Waqiah dan Rahasianya dalam Membuka Pintu Rezeki

15 Tujuan Penurunan Surat Al-Waqiah dan Rahasianya dalam Membuka Pintu Rezeki

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Surat Al-Waqiah adalah Surat ke-56 menurut urutan Mushaf Alquran Utsmani dan surat ke-46 berdasarkan diturunkannya surat Alquran. Al-Waqiah diturunkan setelah Surat Thaha dan sebelum Surat Asy-Syu’araa.

Surat yang terdiri dari 96 ayat ini merupakan Surat Makkiyyah atau surat yang diturunkan di Makkah, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Atiyah: “Menurut kesepakatan para ahli tafsir yang terpercaya surat ini adalah Makkiyah.”

Tema Surat Al-Waqi’ah berfokus pada pembagian umat manusia pada Hari Kebangkitan, sebagai bentuk pembalasan terhadap hamba-hamba Allah yang telah diuji dalam kehidupan dunia. Pembagian ini terbagi menjadi tiga kategori utama:

  1. Golongan pertama adalah orang-orang mukmin yang berada di sisi kanan, yakni penghuni surga secara umum, terbagi menjadi tingkatan rendah dan menengah. Mereka memperoleh balasan sesuai dengan amal baik yang telah mereka lakukan di dunia.
  2. Golongan kedua adalah orang-orang kafir dan orang-orang berdosa yang berada di sisi kiri, yaitu penghuni neraka pada tingkatan pertama dan menengah. Mereka menerima balasan atas ketidakpercayaan dan dosa-dosa yang mereka lakukan selama hidup di dunia.
  3. Golongan ketiga adalah orang-orang yang benar dan saleh, yang berada pada tingkatan tertinggi di surga. Mereka adalah para penghuni surga yang memperoleh balasan terbaik berkat amal ibadah dan kebaikan yang mereka lakukan dengan ikhlas.

Selain itu, ada pula golongan keempat, yaitu mereka yang terjerumus dalam kekufuran yang mendalam, melakukan kejahatan besar, menyebarkan keburukan di bumi, serta mengajak kepada kekufuran. Termasuk dalam golongan ini adalah orang-orang munafik, yang berada di tingkat paling rendah dari neraka.

Secara umum, tujuan surat ini adalah sebagai berikut

1. Mengingatkan tentang Hari Kiamat dan realisasi kejadiannya

2. Memberikan data dan bukti yang meyakinkan kepada orang-orang kafir tentang kebangkitan dan Hari Kiamat bahwa berita-berita Alquran tentang Hari Kiamat adalah benar dan pasti

3. Membimbing orang-orang yang berakal untuk mengetahui kedudukan Alquran yang tinggi, yang berisi berita tentang Hari Kiamat, pahala dan hisab di dalamnya

4. Mendorong dan menakut-nakuti dengan pahala dan siksa di Hari Kiamat

5. Menjelaskan apa yang ada di dunia ini pada saat hari pembalasan

6. Menjelaskan gambaran penduduk surga dan sebagian kenikmatannya

7. Menjelaskan tentang keadaan penduduk neraka dan siksaan yang mereka alami, dan bahwa hal itu disebabkan karena mereka kufur terhadap hari kebangkitan

8. Bukti tentang kebangkitan dan pembalasan, dan bukti tentang kemungkinan penciptaan kedua dari apa yang telah Allah ciptakan setelah sebelumnya tidak ada

9. Surat ini berbicara tentang beberapa tanda dan karunia Allah, dan pengaruh kekuasaan-Nya dalam apa yang telah Dia ciptakan dan ciptakan dalam pertanian, air dan api, dan bahwa hal ini mengharuskan untuk memuji dan menyucikan Allah atas nikmat-Nya yang luar biasa dan bersyukur kepada-Nya atas tanda-tanda-Nya yang terlihat, dan menjelaskan bahwa Dia yang menciptakan dan menciptakan ini mampu untuk membangkitkan dan menghidupkan manusia untuk kedua kalinya untuk penghakiman dan pembalasan, karena biasanya lebih mudah mengulangi daripada memulai

10. Surat ini menyebutkan bahwa Allah telah menetapkan bahwa manusia akan mati dan telah menetapkan waktu tertentu untuk kematian mereka, dan bahwa Dia tidak mampu mengganti gambar mereka dengan gambar lain dan menciptakan mereka lagi dengan gambar lain yang tidak mereka kenali

11. Kesimpulannya, bahwa Allah mencabut ruh dari jasad orang-orang meski mereka tak suka, dan tidak ada yang bisa mencegah ruh tersebut keluar, bahwa Dia yang mampu mencabutnya tanpa ada peghalang, mampu mengembalikannya kapan pun Dia kehendaki

12. Surat ini merupakan sumpah terhadap kedudukan Alquran dan keagungannya, dan teguran terhadap orang-orang kafir atas keburukan perbuatan mereka dan keajaiban urusan-urusan mereka; mereka menempatkan kekufuran sebagai ganti dari rasa syukur, dan menyambut nikmat dengan kufur dan kekufuran

13. Surat ini menekankan bahwa Alquran adalah wahyu dari Allah, dan bahwa itu adalah berkat yang dianugerahkan kepada mereka oleh Allah, tetapi mereka tidak mensyukurinya dan tidak beriman kepada apa yang dikandungnya

14. Akhir surat ini merangkum kondisi ketiga jenis orang tersebut dan pahala atau siksa yang menanti mereka

15. Surat ini diakhiri dengan memerintahkan setiap orang yang siap untuk beriman dan berserah diri, karena kebaikan di dalam hatinya, untuk memuji nama Tuhannya yang agung, yang selalu menguasai dirinya dengan sifat-sifat kedaulatan-Nya.

Imam Asy Syaukani dalam Fath Al-Qadir menjelaskan tafsir Surat Al Waqiah. Penjelasannya dimulai dengan menukilkan riwayat-riwayat hadits tentang keutamaan surat tersebut.

وأخْرَجَ أبُو عُبَيْدٍ في فَضائِلِهِ وابْنُ الضُّرَيْسِ، والحارِثُ بْنُ أبِي أُسامَةَ، وأبُو يَعْلى، وابْنُ مَرْدَوَيْهِ، والبَيْهَقِيُّ في الشُّعَبِ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: مَن قَرَأ سُورَةَ الواقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فاقَةٌ أبَدًا

Diriwayatkan dari Ibnu Masud, dia mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang membaca Surat Al Waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kemiskinan selamanya.”

Hadits tersebut dikeluarkan Al Bayhaqi, Ibn Mardawayh, Abu Ya’la, Al Harits bin Abi Usama, dan Ibn Al Durais.

Dalam hadits lain, juga dijelaskan bahwa Al Waqiah adalah surat yang dapat mendatangkan rezeki, atau surat kekayaan.

وأخْرَجَ ابْنُ عَساكِرَ عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قاالَ: سُورَةُ الواقِعَةِ سُورَةُ الغِنى، فاقْرَءُوها وعَلِّمُوها أوْلادَكم» .

Dalam riwayat Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda, “Surat Al Waqiah adalah Surat Kekayaan, maka bacalah dan ajarkanlan kepada anak-anak kalian.” (Hadits ini dikeluarkan Ibn Asakir)

Tidak hanya itu, bahkan Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk mengajarkan kepada para wanita mengenai Surat Al Waqiah.

وأخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ عَنْ أنَسٍ قالَ: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: عَلِّمُوا نِسائَكم سُورَةَ الواقِعَةِ فَإنَّها سُورَةُ الغِنى»

Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ajarkanlah wanita kalian Surat Al Waqiah, karena itu adalah Surat Kekayaan.” (Dikeluarkan oleh Ad-Dailami)

Apa yang dimaksud dengan Surat Kekayaan (Surat Al Ghina)? Surat Al Waqiah adalah surat yang biasa dibaca Nabi SAW pada waktu sholat Subuh.

Aisyah RA juga menganjurkan para wanita untuk membaca surat tersebut, karena ada keutamaan yang besar di dalamnya dan merupakan surat terbaik untuk memperlancar rezeki.

Dengan tekun membaca Surat Al Waqiah dan menghayati ayat demi ayatnya, maka akan mencegah seseorang dari kemiskinan dan kemelaratan.

Surat Al-Waqi’ah dikenal sebagai surat yang melancarkan rezeki, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW yang menyebutnya dengan sebutan “Surah Al-Ghina” atau Surat Kekayaan.

Seorang Muslim yang rutin membaca Surat Al-Waqi’ah juga akan terhindar dari golongan orang-orang yang lalai. Di dalamnya terdapat peringatan, di antaranya mengenai kedahsyatan Hari Kebangkitan atau Hari Kiamat, serta Hari Penghitungan amal.

Surat Al-Waqi’ah dapat dibaca saat melaksanakan sholat malam, khususnya di sepertiga malam terakhir, atau di antara waktu sholat Subuh hingga terbitnya matahari. Selain itu, surat ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap hari Jumat. ***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews