Kajian  

Doa-doa Ketika Hujan Turun dan Mendengar Petir

Doa-doa Ketika Hujan Turun dan Mendengar Petir

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Hujan dan petir adalah dua dari sekian banyak ciptaan Allah yang bisa disaksikan oleh manusia. Keduanya membawa berbagai manfaat. Dalam ajaran Islam, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa ketika hujan turun dan saat mendengar petir.

Dalam buku Kumpulan Doa-Doa terbitan Kementerian Agama, terdapat doa yang diajarkan untuk dibaca ketika hujan turun dan mendengar petir. Berikut adalah lafaz doanya.

Doa ketika turun hujan

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Yang artinya, “Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat.” (HR Bukhar dari Aisyah RA).

Doa ketika takut bahaya hujan lebat

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari.”

Yang artinya, “Ya Allah, turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari Muslim)

Doa mendengar petir

“Subhanallahulladzi yusabbihurra’du bihamdihi wal-malaikatu min khifatihi.”

Yang artinya, “Maha Suci Allah, kepada-Nya guruh bertasbih memuji-Nya, (demikian) pula malaikat karena takut kepadanya.”

Hukum air hujan menurut fikih

Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam buku Panduan Shalat An-Nisaa menjelaskan, air hujan masuk ke dalam kategori air mutlak. Yang mana ia terdiri dari beberapa macam; yakni air hujan, air salju, air embun, air laut, dan air zamzam.

Semua itu adalah air yang thahur. Yakni suci pada dirinya sendiri dan menyucikan bagi yang lain. Adapun dalil-dalil kesucian air-air ini adalah berdasarkan Alquran surah al-Anfal ayat 11:

اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ

Yang artinya, “(Ingatlah) ketika Allah membuat kamu mengantuk sebagai penenteraman dari-Nya dan menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu, menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu, dan menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu.”

Dan kemudian dalam surah al-Furqan ayat 48, Allah SWT berfirman:

وَهُوَ الَّذِىۡۤ اَرۡسَلَ الرِّيٰحَ بُشۡرًۢا بَيۡنَ يَدَىۡ رَحۡمَتِهٖ‌ۚ وَاَنۡزَلۡنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً طَهُوۡرًا

Yang artinya, “Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.”***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews