LAMANRIAU.COM, JAMBI – Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Jambi memastikan bahwa mega proyek Jalan Tol Jambi-Rengat akan segera dimulai pembangunannya. Tol sepanjang 198 kilometer ini akan menghubungkan Provinsi Jambi dengan Riau, menjadi salah satu ruas terpanjang dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Titik nol pembangunan tol ini ditetapkan di kawasan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Jalan Lintas Jambi-Muaro Bulian KM 21. Lokasi ini menjadi pangkal proyek strategis nasional yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan, meningkatkan konektivitas antarprovinsi, serta membuka akses wilayah-wilayah terisolasi di Pulau Sumatera bagian tengah.
Proyek yang digarap oleh PT Hutama Karya ini dirancang dengan nilai investasi mencapai Rp34,19 triliun. Jalur tol akan melintasi tiga kabupaten di Provinsi Jambi, yakni Muaro Jambi, Batanghari, dan Tanjung Jabung Barat, serta akan melibatkan pembebasan lahan di total 16 desa.
Dari total panjang 198 km, sekitar 116,5 km berada di wilayah Jambi dan sisanya 81,5 km masuk Provinsi Riau.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi prioritas utama Pemprov Jambi. Ia menyebutkan telah ada kesepakatan warga terkait pembebasan 413 bidang tanah yang akan dilalui jalan tol, dengan anggaran pembebasan lahan yang diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun untuk wilayah Jambi.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan bahwa proses pembangunan berjalan lancar, dan semua masalah diselesaikan secara adil dan transparan,” ujar Al Haris.
Namun, pembangunan tol ini tak lepas dari berbagai tantangan. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, mengungkapkan bahwa sejumlah masalah teknis dan administratif masih menjadi perhatian, seperti perubahan trase tol, perbedaan regulasi terkait mekanisme ganti rugi, dan keberadaan 28 km trase tol yang melintasi kawasan hutan produksi milik PT WKS di Tanjung Jabung Barat.
Meski demikian, pemerintah pusat memberikan sinyal positif. Asisten Deputi Strategi dan Percepatan Investasi Kemenko Marves, Feri Akbar Pasaribu, menegaskan bahwa seluruh kendala tersebut hanya persoalan koordinasi dan tidak akan menghambat pembangunan.
“Saya yakin semua persoalan dapat diselesaikan, karena ini adalah proyek prioritas nasional,” ujarnya.
Jalan Tol Jambi–Rengat nantinya akan terkoneksi langsung dengan ruas tol lainnya seperti Betung–Tempino–Jambi dan Rengat–Pekanbaru. Ketiga ruas ini termasuk dalam tahap kedua pembangunan JTTS sepanjang total 574 km, yang dimulai sejak pertengahan 2022.
Selain mempercepat pergerakan logistik antarwilayah, tol ini juga diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada sektor pariwisata, agribisnis, dan peluang usaha masyarakat lokal. Desa-desa yang dilintasi akan mendapatkan manfaat dari peningkatan aksesibilitas dan konektivitas yang sebelumnya terbatas.
Dengan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan dukungan penuh dari daerah, proyek Tol Jambi–Rengat diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2025 mendatang, membuka era baru pembangunan infrastruktur di Sumatera. Titik nol di Pijoan, Jaluko, kini menjadi simbol harapan kemajuan ekonomi dan mobilitas regional yang lebih baik. ***