Bertanam Kelengkeng yang Benar agar Buahnya Banyak

Tanaman Kelengkeng

LAMANRIAU.COM – Kelengkeng merupakan buah bercita rasa manis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman kelengkeng akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, memiliki lapisan tebal, mampu mengikat air dengan baik, dan ber-pH 5,5 sampai 6,5.

Sementara itu, curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu sekitar 2500 sampai 3000 mm/tahun dengan suhu optimum 20 sampai 30 derajat Celcius. Apabila syarat tumbuh tersebut terpenuhi, maka tanaman kelengkeng akan tumbuh dengan baik.

Selain memperhatikan syarat tumbuhnya, teknik budidaya kelengkeng juga harus dilakukan dengan baik. Dilansir dari situs Balitjestro Kementerian Pertanian, berikut ini cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah.

Teknik penanaman

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam kelengkeng yaitu membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm atau 100 x 100 x 60 cm. Jika menanam lebih dari satu bibit, maka kamu harus membuat jarak antar tanaman minimal 6 x 6 m.

Jangan lupa untuk memberikan pupuk dasar agar pertumbuhan tanaman semakin cepat. Setelah itu, bibit kelengkeng diletakkan di dalam lubang tanam tersebut. Terakhir, timbun lubang tanam dengan tanah dan padatkan.

Penyiraman

Saat baru ditanam, lakukan penyiraman tanaman kelengkeng secara rutin 2 kali sehari pada sore dan pagi hari. Selanjutnya penyiraman bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman.

Pemupukan susulan

Selain diberi pupuk dasar, tanaman kelengkeng juga membutuhkan pupuk susulan agar pertumbuhannya baik. pemupukan susulan diberikan secara bertahap setiap tahunnya, dengan rincian dosis seperti berikut:

  • Tahun pertama: 20 kg pupuk kandang, 3 kg kapur, 5 kg TSP, dan 2 kg Urea.
  • Tahun kedua: 4 kg kapur, 10 kg TSP, dan 4 kg Urea per hektare.
  • Tahun ketiga: 50 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 8 kg TSP, dan 2 kg Urea.
  • Tahun keempat: 100 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 10 kg TSP, dan 10 kg Urea.

Meskipun demikian, dosis dan jenis pupuk bisa berbeda sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dibudidayakan.

Pemangkasan

Pemeliharaan tanaman kelengkeng lainnya yaitu pemangkasan. Jenis pemangkasan yang perlu dilakukan, antara lain pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan peremajaan.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

Supaya tanaman tumbuh sehat, maka serangan dari OPT perlu dikendalian dengan cara mekanis, biologi, maupun kimiawi. Pengendalian kimiawi dilakukan saat populasi OPT di atas ambang batas ekonomi.

Pemanenan

Waktu panen kelengkeng berbeda-beda tergantung pada varietas dan asal bibitnya. Tanaman kelengkeng yang ditanam dari biji biasanya akan berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Sedangkan tanaman dari hasil cangkok atau sambung pucuk, sudah bisa berbuah saat berumur 8 sampai 12 bulan. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews