Mimbar  

Andai Ini Bulan Ramadhan Terakhir Kita

ramadhan terakhir

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa (di dalamnya). Dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu neraka, setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Orang yang di haramkan kebaikannya, maka ia telah di haramkan dari semua kebaikan.’’ (HR.Ahmad)

TAK terasa, Ramadhan akan segera meninggalkan kita. Ramadhan adalah bulan terindah, bulan diturunkannya Alquran, bulan suci penuh berkah yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Ramadhan adalah proyek Allah, dilaksanakan tanpa tender, dan benar-benar tanpa fee. Siapa saja bisa meraihnya tanpa kecuali, sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jika kaum Muslim mengetahui dengan pasti berkah-berkah yang disebarkan sepanjang bulan agung ini, serta memahami keagungan karunianya, niscaya mereka akan sangat berharap bulan Ramadhan berlangsung terus sepanjang tahun. Bulan Ramadhan memiliki keunikan penting karena merupakan sumber berbagai berkah agung yang menjadi dasar dari bermacam kenikmatan yang tidak terbatas.

Keagungan dan kemuliaan serta berkah maknawi dan duniawi dari bulan ini yang tercurah kepada kaum mukmin adalah hal-hal yang tidak bisa sepenuhnya digambarkan dalam hadis-hadis. Ramadhan adalah bulannya memperbaiki akhlak.

Baca : Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Latihan untuk bersabar, latihan untuk ridha dan berempati. Puasa juga berarti melatih dan menahan diri untuk tidak sombong, menahan diri dari hawa nafsu, menahan diri untuk tidak rakus, menahan diri untuk tidak menyudutkan, menahan diri untuk tidak marah, menahan diri untuk tidak memaki, dan menahan diri untuk tidak menyakiti siapapun.

Telah diwajibkan puasa bagi orang-orang yang beriman. Maka puasa lidah adalah menjauhi perkataan dusta. Puasa telinga adalah tidak mendengarkan suara maksiat dan puasa mata tidak melihat sesuatu yang sia-sia. Puasa hati adalah menjaganya dari hawa nafsu.

Puasa ruhani adalah senantiasa mengingat kenikmatan akhirat, dan puasa yang sangat rahasia adalah puasa fikiran, yakni tidak memikirkan segala sesuatu selain kebesaran Allah azza Wajalla.

Untuk menjadi pemenang memang butuh perjuangan berat. Jika amal ibadah kita lebih buruk dari tahun kemarin, itu rugi. Tetapi jika puasa tahun ini dan amal ibadah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, ini baru namanya Muttaqin.

Bulan Ramadhan dapat dikatakan juga merupakan bulan panen pahala. Karena semua amalan ibadah di bulan ramadhan pahala akan dilipatgandakan bisa 1000 kali lipat. Ada banyak amalan yang berlipat pahala yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan, di antaranya, bersedekah, perbanyak doa, dan berzikir, serta membaca Alquran.

Karena Ramadhan merupakan titik awal dihitungnya perjalanan manusia menuju Allah SWT, maka momentum bulan Ramadhan menjadi sangat tepat untuk kita semua yang sadar akan kembali pada Tuhan.

Gunakan Ramadhan untuk melakukan evaluasi, introspeksi, serta koreksi total dan menyeluruh atas apa saja tindakan, perbuatan dan perilaku yang telah kita jalani dalam waktu-waktu yang lampau. Pada bulan ini melakukan proses pembenahan diri, tentu saja tidak dapat dilakukan tanpa memahami apa dan bagaimana diri (nafs) manusia sesungguhnya.

Setelah proses pembenahan diri secara internal kita lakukan, maka dimensi lain yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana menerjemahkan sistem nilai dan ibadah yang ada di bulan Ramadhan bisa terimplementasi pada dimensi sosial kemasyarakatan.

Ramadhan Terakhir

Matahari bertasbih, angin berzikir, dan pepohonan memuji KeagunganMU. Semua akan berduka ketika bulan Ramadhan akan meninggalkan kita. Akhirnya, apabila kita tahu bahwa ini adalah Ramadhan terakhir kita, maka tentu kita akan menghabiskan malam-malam untuk bermunajat pada Allah. Menguliti dosa yang menggunung dan memohon diperkenankan bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

Di bulan ini, kita juga perlu memperbanyak sedekah, karena sedekah yang akan mengantarkan kita pada surgaNya yang seluas langit dan bumi, yang keindahannya tak ada bandingannya dengan keindahan apapun di dunia yang fana ini.

Kita berharap akan mengakhiri Ramadhan ini dengan akhir yang indah, khusnul khatimah, dan disambut Allah dengan kata-kata mesra-Nya. Aamin ya Rabbal Alamin. ***

*) Penulis Arizal H Asnawi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *