LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Riau berada dalam kondisi yang parah. Pasalnya, 45 persen infrasruktur yang ada rusak, rakyat masih berada digaris kemiskinan dimana 70 persen berada di desa.
Karena itu, dalam Debat Kandidat yang digelar KPU Riau dan disiarkan langsung televisi nasional TV One, Jumat (27/4), pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Lukman Edy – Hardianto menyampaikan program pamungkasnya dalam bentuk visi misi.
Pasangan Lukman Edy-Hardianto yang mendapat kesempatan kedua untuk memaparkan visi dan misi, mengatakan jika terpilih sebagai Gubernur mendatang, salah satunya program Rp1 miliar per desa per tahun akan difokuskan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, tuan-tuan, puan-puan, encik-encik yang berbahagia, serta rakyat Riau yang menantikan perubahan untuk sebuah kebangkitan. Alhamdulilahirabbil alamin, Allah SWT memberi kekayaan yang luar biasa untuk Riau, di atas minyak di bawah minyak, di tengah-tengah masyarakatnya yang terbuka, serta posisi yang strategis, karena terletak di Selat Malaka, selat yang paling ramai di dunia,” kata Lukman Edy.
“Tapi hari ini kita mengalami negeri paradoks, karena pertumbuhan ekonomi paling rendah se-Indonesia. Tingkat kemiskinan dan kebodohan masih tinggi, dan infrastruktur baru 45 persen saja yang bagus. Tingkat kemiskinan 70 persen berada di pedesaan. Oleh sebab itu kami menawarkan sebuah program yang sederhana dan praktis, yaitu program Rp1 miliar per desa per tahun,” lanjutnya.
Dikatakan, program ini signifikan untuk mengatasi korupsi, karena akan ditransfer langsung ke desa. Kemudian signifikan menambah pertumbuhan, 2 sampai 7 persen setiap tahun. Dan tentu, program ini akan menaikkan kapasitas fiskal masyarakat di desa dari Rp1,5 miliar menjadi Rp3 miliar per tahun.
”Tapi harus didukung insfrastruktur dan konektifitas yang baik, pemerintah yang kuat, serta kepemimpinan yang tegas,” urai mantan Ketua Pansus RUU Pemilu DPR RI tersebut. (rls)