Truk CPO PT SK yang melintas di jalan lintas Rengat-Kualacenaku yang rusak.
LAMANRIAU.COM, RENGAT – Dugaan aroma konspirasi dengan bebasnya truk Cruide Palm Oil (CPO) dibawah naungan PT. Sumber Kencana (SK) semakin mengemuka. Hal ini ditandai dengan jawaban mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Indragiri Hulu, Ir. Hardiman.
Hardiman mengatakan, diizinkannya truk CPO melintasi jalan dalam kota Rengat seperti Jalan Azki Aris, Jalan Hangtuah dan Jalan Lintas Rengat-Kualacenaku karena memiliki izin khusus. “Dia (PT SK) punya izin kusus karena industri strategis,” jawabnya.
Namun Hardiman tak menjelaskan sejauh mana kekhususan bagi truk PT SK serta siapa yang memberi izin khusus tersebut.
PT SK yang beralamat di Toko Damai Jalan Veteran 77 Rengat melalui Humas, Reni, ketika dimintai tanggapan dengan nada meninggi mengatakan, terserah mau lapor kemana saja.
“Kalau mau dipermasalahkan tanya saja ke Pemda dan kemana lagi truk CPO PT SK mau lewat,” ungkap Reni.
Kepala Divisi Pembangunan LSM Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GPAK) Indragiri Hulu, B. Salim mengatakan, apapun alasannya, truk berat seperti milik PT SK melintasi jalan dalam kota adalah hal yang melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Lihat saja, perusakan jalan fasilitas umum masih marak, namun masih banyak yang lepas dari persoalan hukum. Aturan mengenai jalan raya berikut sanksi pidana bagi pihak yang melakukan pengrusakan, termaktub secara jelas seperti dalam Undang Undang Nomor 38/2004 tentang Jalan,” kata Salim.
Bahkan, menurur dia, tidak tanggung-tanggung undang-undang telah mengatur ancaman kurungan penjara hingga 1,5 tahun dan atau denda hingga miliaran rupiah.
Salim memaparkan, truk angkutan milik PT SK ini bertonase 30 sampai 40 ton, ukuran badan jalan yang sangat kecil, tidak sesuau dengan kelas jalan tersebut.
“Karna akibat dari overload ini kalau dilihat dari aspek bisnis yang untung adalah pemilik barang, tetapi negara rugi besar,” pungkas Salim. (harmaein)
