Kajian  

Antara Komentarmu dan Kemurkaan Allah

LAMANRIAU.COM – Sutu ketika saya mendapatkan seseorang berkomentar tentang hujan gerimis, ia berujar, “Hujan (gerimis) seperti ini, bukan hujan sebenarnya. Ini cuma air kencingnya malaikat”. Dan disambut tawa kecil beberapa orang di sekitarnya. Allahu Akbar, dia telah berkomentar tentang rahmat Allah, dan komentarnya/bicaranya sangat jauh dari ilmu.

Apalagi zaman media sosial sekarang ini, sangat mudah kita jumpai orang-orang dengan serampangan tanpa berpikir dua kali langsung ringan berkomentar tentang suatu hal. Padahal mungkin baginya diam adalah lebih baik. Sebab lisannya yang diwakilkan oleh tulisannya dapat menjerumuskannya kepada kemurakaan Allah.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya penting dengan sebab satu kalimat itu dia terperosok di dalam neraka Jahanam,”. (HR. Bukhari).

Hadits di atas adalah ancaman serius bagi kita apabila kita tidak dapat mengendalikan lidah kita. Sehingga kita dengan mudah dan ringan bicara atau mengomentari sesuatu tanpa ilmu. Tidak pula dengan maksud untuk bercanda. Kita tidak memerhatikan ucapan kita dengan pikiran kita, dan tidak pula kita berpikir akibat perkataan kita. Pun, kita tak pernah menduga bahwa kalimat tersebut dapat memengaruhi sesuatu.

Ketahuilah, sesungguhnya semua ada hisabnya. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua.

[Ustadz Afifuddin Rohaly MM] 

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *