OJK: Emas Digital Bursa Berjangka Diawasi Bappebti

Tongan Lumban Tobing/Net

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tongam Tobing menanggapi peraturan No 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.

Beleid ini diterbitkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada Februari 2019. Peraturan ini akan menjadi landasan operasional penyelenggaraan pasar fisik emas digital di bursa berjangka.

Beberapa perusahaan sudah menyiapkan syarat-syarat untuk mendaftar. Salah sati di antaranya, PT Tamasia Global Sharia dan aplikasi e-emas. Sementara PT Pegadaian (Persero), tidak mendaftar. Alasannya, mereka tidak melakukan penjualan emas. Itu dilakukan oleh anak usahanya, PT Galeri 24. Pegadaian berada di bawah pengawasan OJK, bukan Bappebti.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian, R Swasono Amoeng Widodo, mengatakan, sesuai Pasal 13 POJK No. 31 Tahun 2016 bahwa lini bisnis yang boleh dilakukan oleh Usaha Pegadaian adalah pemberian pinjaman gadai, fidusia, penitipan barang berharga, dan jasa taksiran.

Selain itu, kata dia, usaha pergadaian diperbolehkan melakukan bisnis jasa berdasar sistem komisi (fee based income) dan usaha lain yang mendapat persetujuan OJK.

“Sebelumnya Pegadaian menetapkan tiga lini bisnis utama yakni bisnis pembiayaan, bisnis emas, dan jasa lainnya. Sejak 2018 PT Pegadaian (Persero) mendirikan perusahaan anak PT Galeri 24. Bisnis utama perusahaan anak ini adalah melakukan jual-beli emas baik berupa logam mulia emas batangan maupun perhiasan,” ujar Amoeng dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin (22/7).

Selanjutnya Tongam membenarkan bahwa kegiatan usaha pergadaian berbeda dengan penyelenggara pasar emas digital. “Jika melakukan kegiatan pergadaian, maka izin dan pengawasan oleh OJK,” ujar Tongam saat dikontak, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Apakah artinya PT Galeri 24 wajib untuk mendaftar ke Bappebti? Tongam mengaku tidak mengetahuinya. “Yang pasti, izin dan pengawasan pelaku pasar emas digital pada bursa berjangka ada di Bappebti,” tandasnya.

Nyatanya, PT Galeri 24 juga menyatakan tidak akan mendaftar ke Bappebti. Alasannya, bisnis anak usaha Pegadaian tersebut belum masuk ke dalam bursa berjangka.

“Saat ini bisnis Galeri 24 belum masuk ke bursa berjangka, jadi belum ada kewajiban mendaftar,” tutur ungkap Direktur Utama PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon kepada wartawan, pekan lalu.

Untuk diketahui Pegadaian telah menjalin kerjasama dengan Tokopedia dalam penjualan emas digital. Selain itu, Pegadaian pun telah meluncurkan aplikasi yang bernama Pegadaian Digital Service. Aplikasi tersebut diluncurkan sejak tahun 2018 dan masyarakat sudah bisa di-download di Google Play Store dan App Store. (ilc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *