Poduksi Minyak Blok Rokan Terancam Turun

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto/Net

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Produksi minyak dari Blok Rokan terancam mengalami penurunan karena transisi alih kelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan PT Pertamina (Persero) belum terjadi.

Padahal Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sudah mewanti-wanti bahwa proses ini sangat krusial bagi kelangsungan produksi di blok Rokan. Sampai saat ini, transisi masih dalam tahap pembahasan. Pertamina akan menjadi operator blok Rokan pada tahun 2021 mendatang.

“Dua tahun ini tergantung, tahap transisi ini. Chevron akan habis 2021. Perundingan antara Chevron dan Pertamina bisa berjalan secepatnya,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Jakarta, Selasa (20/7/2019).

Menurut dia, transisi adalah masalah krusial. Terutama bagi Pertamina yang mengelola blok terminasi. Apalagi blok Rokan masih menjadi kontributor produksi minyak nasional.

Poin utama dalam transisi blok terminasi kata Dwi adalah dari sisi teknologi. Bagaimana transfer teknologi harus berjalan dengan mulus. “Aspek teknologi dan transfer of knowledge nya. Kedua proses invetasi yang harus jalan cukup cepat. Proses dalam investasi diharapkan bisa dipercepat, kemudian juga terkait dengan implementasi teknologi tadi,” ujar Dwi.

Kemudian, Chevron diminta untuk tetap melaksanakan metode Enhance Oil Recovery (EOR) di blok Rokan agar nanti bisa segera dilajutkan oleh Pertamina. “Di Rokan di EOR itu sudah menyatu bersama, saat ini sudah jalan. Tidak terputus-putus,” ujar dia.

Hingga semester I tahun 2019 rata-rata lifting minyak di blok Rokan mencapai 190.654 barel per hari (bph). Realisasi ini sukses mencapai target yang dicanangkan Anggaran Pendatapan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 190.000 bph. Akan tetapi turun ketimbang realisasi tahun 2018 yang bisa mencapai 209.000 bph.

Sementara itu, Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina menyatakan bahwa meskipun belum mencapai kata sepakat namun tim Pertamina tetap menjalin koordinasi dengan tim Chevron untuk pastikan kondisi lapangan dan fasilitas produksi blok Rokan terawat dengan baik terutama saat nanti Pertamina masuk kelola blok Rokan.

Menurutnya Pertamina berusaha sekuat tenaga agar masa transisi berlangsung dengan baik sehingga kondisi transisi yang dialami saat alih kelola blok Mahakam tidak terulang. (ilc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *