LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, tidak mudah untuk membuktikan sebuah perusahaan bersalah dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Penegakan hukum itu tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya Jumat (9/8/2019).
Salah satunya adalah PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) yang beroperasi di daerah Pelalawan, Riau. Perusahaan ini baru saja diumumkan sebagai tersangka kasus Karhutla.
“Ketika sudah masuk tahap penyidikan, maka kita sudah yakin bahwa ada indikasi tindak pidana. Terpenuhilah konstruksi pasal hukum itu,” sebut Gidion.
Terkait ini lanjut Gidion, sejumlah karyawan PT SSS ini sudah diperiksa sebagai saksi. Mereka dimintai keterangan.
“Direktur utama sebahai saksi, Humas dan beberapa lainnya. Ada inisial EE, SG, OH. Semua dari PT SSS,” bebernya.
Gidion memaparkan, penyelidikan ini sudah dimulai sejak Februari 2019 lalu. Saat awal mula terjadi kebakaran di lahan perusahaan.
“Sejak kejadian kebakaran, titik api termonitor, proses pembuktian panjang. Kita baca satelit, ke mana rambatan titik api, assessment perusahaan menangani itu, ternyata ada kelalaian,” terangnya.
Gidion menuturkan, dalam prosesnya, penyidik juga melibatkan ahli DR dari IPB. “Kalau lahannya sendiri saat ini sudah pendinginan,” ucap Gidion.
Sementara itu, disinggung soal 5 perusahaan yang sempat ditegur karena diduga lalai hingga terjadi kebakaran di dekat kawasan mereka, Gidion menyatakan pihaknya masih butuh waktu untuk penyelidikan.
Adapun lima perusahaan itu di antaranya adalah Primatama Rupat (Surya Dumai Grup), Jatim Jaya Perkasa Teluk Bano II, WSSI Koto Gasib Siak, Seraya Sumber Lestari Koto Gasib dan Langgam Inti Hibrindo.
“Karena kita harus verfikasi lahan, kemudian terhadap pihak perusahaan sendiri. Untuk yang lima perusahaan itu baru cek lokasi,” ungkapnya.
Beredar informasi, jika akan ada satu perusahaan atau korporasi lagi yang akan ditetapkan sebagai tersangka.
“Kalau yang lima itu tidak termasuk (calon tersangka). Kita berikan ini ya, yang TKP (kebakaran) sekitar Langgam, baru kemaren. Itu ada indikasi. Sedang kita dalami,” tandasnya. (*)