Virus Corona Jangkiti Para Raksasa Teknologi

LAMANRIAU.COM – Virus corona baru telah memengaruhi berbagai sisi kehidupan, termasuk di bidang teknologi. Wabah penyakit yang dipicu virus corona baru atau COVID-19 itu membuat beberapa perusahaan perangkat elektronik di China membatasi perjalanan karyawan demi melindungi keselamatan dan kesehatan mereka. Bahkan beberapa pabrik perangkat terpaksa tidak beroperasi.

Akibatnya, pasokan perangkat dan benda-benda elektronik menjadi terhambat. Selain itu, beberapa perusahaan memutuskan akan menunda peluncuran sejumlah produk elektronik mereka.

Dikutip dari Abacus News pada Jumat (14/2/2020), setidaknya ada lima pasokan perangkat elektronik dan kendaraan listrik yang terdampak virus korona baru, yaitu headset populer VR Oculus Quest; Nintendo Switch; telepon genggam Xiaomi, Asus, Rog; mobil listrik Tesla Model 3; dan Apple Airpods. Beberapa game elektronik seperti Game Honor of Kings, versi lokal Arena of Valor, sempat error karena pelonjakan jumlah pemain yang drastis dan tiba-tiba.

Lain halnya dengan Facebook yang mengungkapkan bahwa produksi headset virtual reality (VR) Oculus terpengaruh wabah virus corona, yang telah mempengaruhi bisnis sejumlah perusahaan yang bergantung pada jalur pasokan China.

Sebelumnya, pada Januari, Facebook mulai membatasi karyawannya untuk bepergian ke China, dalam upaya menghadapi meningkatnya jumlah kematian akibat virus tersebut.

“Karena virus corona kami mulai mengambil tindakan pencegahan keamanan tambahan, yang telah menambah masalah, dan itulah sebabnya kami melihat dampak tambahan pada produksi,” kata juru bicara Facebook kepada Reuters.

Facebook merupakan perusahaan yang mempunyai bisnis iklan cukup besar di China. Perusahaan itu telah membatasi perjalanan karyawan dari atau menuju China. Mereka menyarankan pekerja bekerja dari rumah agar tidak tertular virus korona. Langkah serupa telah dilakukan perusahaan besar lain, seperti Google, Microsoft, dan Apple.

Raksasa produsen game asal Jepang Nintendo meminta maaf kepada masyarakat karena pasokan seri Switch terhambat akibat virus korona. Perusahaan itu menjelaskan, virus berdampak pada salah satu tim yang memproduksi alat permainan itu.

Virus korona tidak hanya memengaruhi produksi perangkat keras, tetapi juga mempengaruhi salah satu perhelatan akbar tahunan Mobile World Congress (MWC) lantaran khawatir akan penyebaran virus korona yang mewabah di beberapa negara.

“Dengan memperhatikan lingkungan yang aman dan sehat di Barcelona dan negara tuan rumah saat ini, GSMA telah membatalkan MWC Barcelona 2020 karena kekhawatiran global terkait wabah virus korona, masalah perjalanan, dan keadaan lainnya, membuat GSMA tidak mungkin mengadakan acara tersebut,” kata pihak GSMA seperti dilansir dari laman Engadget.

MWC 2020 sebelumnya dijadwalkan untuk digelar pada 24-27 Februari 2020. Banyak vendor smartphone dan beberapa perusahaan teknologi lain yang akan hadir dalam acara tersebut.

Sayangnya beberapa perusahanaan besar seperti LG, Sony, Intel, Facebook, Ericsson, Nvidia, dan Amazon memilih mundur karena khawatir virus korona. Sampai akhirnya kini pihak GSMA membatalkan secara keseluruhan acara tersebut.

Dengan dibatalkan acara tersebut, beberapa vendor yang telah menjadwalkan perilisan smartphone harus memilih cara lain. Sebelumnya vendor seperi Vivo dan Nokia dikabarkan akan memperkenalkan inovasi smartphone terbarunya pada ajang tersebut.

Akhir bulan lalu, perusahaan Huawei juga memutuskan menunda jadwal konferensi pengembangan HDC.Cloud 2020 di China akibat penyebaran virus korona.

Acara yang semula dijadwalkan pada 11-12 Februari 2020 itu diundur menjadi 27-28 Maret 2020. Menurut rencana, acara itu akan digelar di Shenzhen, yang terletak lebih dari 700 mil selatan Wuhan, tempat epidemik virus korona berasal.

Sejak awal bulan ini, perusahaan teknologi besar telah mengumumkan untuk sementara waktu menutup semua kantor perusahaan, pabrik, dan toko ritel di seluruh China. Perusahaan-perusahaan ini termasuk Apple, Samsung, Microsoft, Tesla, dan Google. Perusahaan Google juga telah menutup kantor di dekat Hong Kong dan Taiwan. (ILC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *