LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sepanjang tahun 2020 ini, ada 19 kejadian terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla) yang terjadi di Kota Pekanbaru, dengan total lahan terbakar 59,39 Hektare.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Zarman Chandra, Senin (2/3).
Zarman mengatakan, pihaknya telah berupaya memadamkan lahan terbakar tersebut semaksimal mungkin.
Disamping itu, Mantan Camat Payung Sekaki ini mengungkapkan, dari total luas lahan 59,39 Hektare dari 19 kejadian Karhutla tersebut, rata-rata faktor terjadinya Karhutla disebabkan oleh faktor oknum tidak bertanggung jawab yang hendak membuka lahan dengan cara membakar lahan kosong seperti lahan gambut.
“Dari 19 kejadian itu, kami sudah pastikan dan mengecek setelah pemadaman per-satu titik wilayah terjadinya Karhutla di tanah gambut dan tanah biasa itu sudah Zero Fire dan Zero Hotspot,” ungkapnya.
Dari 19 total kejadian terjadinya Karhutla di sejumlah Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru diantaranya, Kecamatan Tampan, Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Rumbai, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Marpoyan Damai, dan Kecamatan Bukit Raya.
“Kami dari BPBD Pekanbaru berpesan kepada 5 Camat yang di wilayahnya belum terjadi musibah Karhutla, untuk dapat menyampaikan imbauan kepada masyarakatnya untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu, jangan membakar sampah di dekat lahan kosong. Sebab, dua faktor ini tertinggi terjadinya Karhutla,” imbaunya. (PGI)