LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Di tengah gencarnya informasi penyebaran virus corona yang menarik perhatian, langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus dilakukan secara optimal. Langkah itu dilakukan untuk memastikan Riau terbebas dari ancaman jerebu.
Hal ini dilakukan dengan melakukan beragam cara dengan melibatkan stakeholder terkait. Seperti dengan aktivitas Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) dan water bombing yang terus dioptimalkan dan dilakukan berkelanjutan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger menegaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan penanganan secara berkelanjutan.
Untuk penanganan Karhutla di Riau, 1 unit helikopter waterbombing diperasikan, termasuk 1 unit helikopter untuk patroli.
“Langkah pengawasan dan penanganan terus dilakukan secara berkelanjutan. Selain waterbombing, langkaTeknik Modifikasi Cuaca (TMC) juga dilakukan, terutama pada hari-hari dimana ada potensi awan hujan. Diharapkan hal ini dapat berperan dalam mengantisipasi karhutla,” tuturnya, Senin (16/3/2020).
Untuk kegiatan TMC, armada Helikopter jenis MI 171 sudah mulai melakukan aktivitasnnta ke pulau Rangsang. Begitu juga untuk water bombing di sejumlah titik yang dideteksi terpantau adanya karhutla.
Untuk langkah penanganan langsung dilakukan dengan upaya pemadaman titik-titik karhutla di sejumlah lahan terbakar di Riau masih dilakukan.
Untuk upaya penanganan karhutla masih dilakukan terutama di beberapa titik seperti di Dumai dan Bengkalis. Diharapkan dengan sinergitas tersebut, angka karhutla dapat terus ditekan dan diminimalisir di bumi Melayu Lancang Kuning. (MCR)