LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Warga sejumlah perumahan sederhana di Kota Pekanbaru mengeluhkan tidak masuk data penerima bantuan sosialĀ (Bansos) yang dijanjikan oleh Walikota maupun Gubernur Riau saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru.
Seperti diungkapkan Halim, warga yang tinggal di Perumahan Pesona Beringin Asri, Kelurahan Sungaisibam, Kecamatan Payung Sekaki. Saat pandemi Covid-19 mewabah, mereka yang sangat merasakan dampaknya terutama dalam hal ekonomi.
“Sekarang cari duit sulit, perusahaan juga tak bekerja normal. Kami yang tinggal di perumahan Type 36 ini adalah konsumen KPR yang rata-rata bekerja swasta. Tapi belum juga ada bantuan mengalir,” katanya, Rabu (15/4/2020).
Informasi penerima bantuan yang didengarnya ada didata oleh pihak kelurahan. Tetapi hanya memilah pada orang tertentu. “Kalau sekarang ini, kondisinya sama, jangan dikira kami orang kaya. Semua yang disini patut terima bantuan,” lanjut dia.
Beban terberat, menurut Halim, situasi ekonomi tak menentu harus mereka tanggung untuk menghidupi keluarga. Dengan gaji yang tak seberapa, mereka juga harus memikirkan cicilan rumah tiap bulan.
Kelurahan Sungaisibam hampir semua penduduk tinggal di perumahan rakyat dan pekerja penerima upah. Ada belasan perumahan berdiri di daerah itu.
Hal yang sama juga dikeluhkan Yandri, warga yang tinggal di Perumahan Setia Mulya III, Kelurahan Binawidya, Tampan.
“Kalau data siapa yang harus diberikan bantuan, tinggal catat saja kami yang tinggal di perumahan, terutama bagi konsumen KPR. Penghasilan kami kecil. Tapi kami tak pernah dianggap sebagai warga yang membutuhkan,” urai Yandri kecewa.
Yandri khawatir penerapan PSBB di Pekanbaru menimbulkan dampak sosial. Karena itu, seharusnya sebelum bergulir, Walikota sudah menyiapkan kebutuhan masyarakat. “Beras pun tak pernah sampai,” tutup dia.
Sebelumnya, Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT mengatakan, sekitar 40 ribu warga akan mendapatkan bantuan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mencegah penyebaran Covid-19 di Pekanbaru.
Walikota mengatakan bantuan akan diberikan kepada warga miskin dan warga yang rentan menjadi miskin akibat wabah selama tiga bulan setelah Menteri Kesehatan menyetujui permohonan untuk menerapkan PSBB.
“Masyarakat miskin, rawan miskin, dan rawan terdampak PSBB jumlahnya 39 (ribu) sampai 40 ribu di Pekanbaru saat ini,” kata Firdaus.
Ia mengatakan dalam hal ini Pemko antara lain menyiapkan bantuan bahan pangan pokok yang akan disalurkan kepada warga terdampak menjelang bulan Ramadhan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau menyiapkan pemberian bantuan senilai Rp300 ribu per kepala keluarga untuk warga yang terdampak wabah.
“Tentu kita ngikut provinsi Rp300 ribu per KK per bulan. Penerimanya nanti mesti diatur agar jangan tumpang tindih,” terang Firdaus. (rul)