Anwar Ibrahim Dua Kali Dilaporkan ke Polisi

dLAMANRIAU.COM, KUALA LUMPUR – Politikus senior Malaysia, Anwar Ibrahim kembali dilaporkan ke polisi dalam dua tuduhan yang berbeda. Kali ini Anwar juga ada dugaan melakukan penghinaan terhadap Raja.

Anwar sebelumnya mengklaim mendapatkan dukungan membentuk pemerintahan baru justru berujung pada laporan polisi. Anwar sudah dua kali dapat panggilan polisi pada pekan ini. Pertama pada Senin lalu 12 Oktober 2020, namun saat itu panggilannya tertunda. Baru pada Jumat kemarin polisi memeriksa yang bersangkutan.

Ia dilaporkan karena 121 daftar nama anggota parlemen yang disebut-sebut mendukung Anwar menjadi perdana menteri beredar dalam media sosial. Daftar nama itu belum bisa terklarifikasi, namun polisi Malaysia sudah bergerak cepat untuk memeriksa Anwar.

Tak berhenti itu saja, lawan politik Anwar juga melapor ke polisi dengan tuduhan menghina Raja. Pada Rabu 14 Oktober 2020 lalu, partai pemerintah melaporkan Anwar ke polisi. “Laporan polisi akan kami ajukan melalui sayap pemuda Bersatu ke seluruh negeri hari ini,” kata Kepala informasi Pemuda PBM Ashraf Mustaqim Badrul Munir seperti dikutip dari media Malaysia, The Star.

“Kami merasa tindakannya menghina Yang ddi-Pertuan Agong Al-Sultan Abdulllah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, bila memang mayoritas Anggota Parlemen mendukungnya sebagai perdana menteri maka ia harus memberikan daftar nama orang-orang yang mendukungnya,” kata Ashraf dalam konferensi pers.

Masuk Penjara

Anwar memiliki ambisi cukup besar untuk menjadi perdana menteri. Karir politik sempat terhantam saat masuk penjara karena kasus sodomi. Pada 1999 untuk pertama kalinya ia meringku penjara. Kemudian pada 2015 ia kembali masuk penjara karena kasus yang sama. Tak sedikit pengamat menyebut tuduhan kepada Anwar sebagai motif politik.

Baca : Malaysia Larang Pendatang dari Indonesia dan Dua Negara Asia

Raja Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah belum memberikan jawabannya usai bertemu dengan Anwar. Presiden PKR itu butuh restu Raja untuk menyingkirkan Muhyiddin.

Kepala Rumah Tangga Istana Negara Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Sultan Malaysia menasihati Anwar untuk mengikuti dan menghormati proses hukum sesuai yang tercantum dalam Konstitusi Federal Malaysia.

“Pertemuan ini jadwalnya pada 22 September tapi tertunda karena Sultan Abdullah sakit yang saat itu menjalan perawatan Institut Jantung Nasional dari 21 September hingga 3 Oktober,” kata Fadil.

Fadil mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung selama 25 menit itu Anwar hanya memberikan jumlah anggota Dewan Rakyat yang mendukungnya. “Namun tidak memberikan daftar nama anggota Dewan Rakyat yang Ia klaim mendukungnya, karena itu Sultan menasihati untuk mengikuti dan menghormati proses hukum yang tercantum sesuai Konstitusi Federal,” tambahnya.

Sebelumnya Anwar mengatakan dalam pertemuan itu ia memberitahu Sultan, mayoritas anggota parlemen mendukungnya maju sebagai Perdana Menteri. Sementara Fadil mengatakan dalam pertemuan itu Sultan mengungkapkan kekhawatirannya dengan meningkatnya jumlah kasus kasus Covid-19 negara Malaysia.

Kepala informasi Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PBM) Saiful Wan Jan mengatakan, Anwar seharusnya sudah pensiun dari politik. PBM partai penguasa dengan ketuanya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Menurut Saiful, ini bukan pertama kalinya Anwar mengklaim dukungan sejumlah anggota parlemen untuk menjadi perdana menteri. “Bila ini semacam strategi nekat yang ingin ia gunakan, maka saya menyarankan ia pensiun saja dari politik dan biarkan pemimpin lain untuk mengambil alih posisi sebagai ketua oposisi, jadi bisa menjadi oposisi yang konstruktif,” kata Saiful seperti tulisan The Star.

Ashraf menambahkan tindakan Anwar dalam beberapa pekan terakhir telah berdampak pada perekonomian negeri. Pasar saham menjadi tidak stabil.

“Pada masa rakyat menghadapi pandemi Covid-19, tindakannya telah mengakibatkan lebih banyak masalah negeri ini, kami berharap pihak berwenang mengambil langkah terhadap Anwar,” tambah Ashraf.

Nasihat Raja

Pada Jumat kemarin Yang ddi-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pun meminta para politisi untuk tidak menyeret negara melalui ketidakpastian politik. Raja mendesak mereka untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi dan proses konstitusional.

Sabtu ini Kepolisian Malaysia mengaku sudah mulai menggelar penyelidikan dan wawancara terekam dengan Anwar Ibrahim. Kepala Departemen Investigasi Kriminal PDRM, Kombes Polisi Huzir Bin Mohamed mengatakan wawancara itu kemarin pada Jumat kemarin.

“Sampai saat ini polisi sudah menerima 113 laporan termasuk pengaduan dari para anggota parlemen yang membantah memberikan dukungan,” kata Huzir.

Pemeriksaan Anwar atas enam kasus yang berbeda, selain klaim mendapatkan dukungan dari banyak anggota parlemen. Belum tahu persis apa lima kasus lain yang menjerat Anwar. Apakah akan kembali mengantarnya ke penjara atau jadi PM? Restu Raja dan dukungan parpol akan menjadi kunci penting. (RCI)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *