LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Seorang security PT Arara Abadi bawah naungan PT Manggala Cipta Persada (MCP), Saul Sinaga, meregang nyawa saat berusaha mengamankan lahan konsesi dari pembabatan sekelompok orang, Rabu 7 Oktober 2020 yang lalu.
Baca : Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan, Ini yang Disiapkan Grup Sinar Mas
Hal tersebut disampaikan Manajer Humas PT Arara Abadi, M Herwansyah, sekaligus mengklarifikasi atas berita yang beredar terkait pemukulan terhadap petani ubi di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis.
“Jadi perlu kami jelaskan saat itu para security ini melihat adanya pembabatan lahan akasia dalam kawasan konsesi PT Arara Abadi KM 38 Desa Tasik Serai dekat Jalan AS milik perusahaan. Beberapa orang menanam mengganti akasia dengan menanam ubi. Namun mereka tak terima dan melakukan ancaman pembunuhan,” kata Herwansyah, Jumat 23 Oktober 2020.
Karena merasa terancam, pihak security melaporkan ke komandan pleton yang kemudian menerjunkan 20 orang anggota untuk mencari kelompok tersebut. Mereka para pembabat lahan ini ada 8 orang bukan merupapakan warga setempat.
“Security kami ingin mempertanyakan maksud ancaman tersebut, tetapi d-isambut parang oleh salah satu pelaku (Vicktor Nainggolan) ke Kepala Danton. Korban Saul menepis, tetapi tertikam oleh pelaku,” ujar Herwan lagi.
Dalam perkelahian itu, security berhasil mengamankan 2 orang pelaku. Yakni salah satunya adalah pelaku pengancaman bernama Frenky Nainggolan. Sementara korban d-ibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama, tetapi nyawanya tidak selamat.
Menurut Herwan, kasus hukum ini sendiri sudah d-itangani Polsek Pinggir. Bahkan pelaku pembunuhan bernama Viktor Nainggolan pada tangga 11 Oktober 2020 juga sudah menyerahkan d-iri. ***
