LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh dekat perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta ditemukan. kotak hitam berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca : Sebanyak 59 Korban Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi
Penemuan ini sedang dalam pengangkutan menggunakan KRI Rigel ke Posko JICT, Tanjung Priok. Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Sedianya pesawat nahas tersebut akan menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Data sementara mencatat, pesawat sempat berbelok dari jalur seharusnya sebelum turun tajam dari ketinggian. Black box atau kotak hitam adalah istilah umum dalam industri penerbangan untuk merekam data selama pesawat terbang. Meski namanya kotak hitam, nyatanya terbungkus warna terang menyala atau cerah agar mudah teridentifikasi dalam operasi pencarian.
Black box terdiri dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data penerbangan.
FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain. Sementara CVR merekam percakapan dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Black box juga d ilengkapi perangkat Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.
Fungsi alat tersebut adalah guna membantu menemukan black box setelah kecelakaan pesawat yang terjadi dalam laut. Untuk mempermudah menemukannya, kota hitam tidak berwarna hitam, melainkan berwarna oranye terang. Dengan penemuan ini harapannya penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut segara terungkap. (CNN)